
Mau Tahu Puncak Saham BUMI? Cermati Analisis Teknikal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham produsen batu bara terbesar di Indonesia PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diperkirakan masih akan bergerak volatil pada perdagangan beberapa hari ke depan.
Pergerakan BUMI dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, BUMI berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar yang menunjukkan pergerakan saham BUMI memang masih akan volatil.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 78 apabila konsisten menembus level ini maka harga saham BUMI berpotensi kembali menguat ke level 85.
Sementara itu untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 63 apabila level ini berhasil ditembus BUMI berpotensi kembali anjlok ke level 55.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 88 yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli serta yang biasanya menandakan pergerakan BUMI selanjutnya akan cenderung terdepresiasi akan tetapi apabila momentum sedang kuat, RSI biasanya dapat bertahan di area jenuh beli dalam waktu yang lama.
Kuatnya momentum sendiri ditunjukkan oleh indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan indikator MACD di wilayah positif, yang menunjukkan momentum BUMI sedang kuat.
BUMI perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
![]() |
Sebelumnya, Harga saham BUMI ditutup menguat 26,32% atau berada di level Rp 72/saham pada penutupan Rabu, (25/11/2020).
Berdasarkan data bursa, saham BUMI sepanjang hari ini diperdagangkan di level Rp 58 sampai Rp 75/saham. Sebanyak 3,9 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 264,5 miliar.
Investor asing cenderung melepas saham ini dengan nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 34,85 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?
