Internasional

Kritis, Kala Resesi Selimuti Ekonomi Raksasa Afrika Nigeria

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 November 2020 14:53
judi online Nigeria
Foto: REUTERS/Akintunde Akinleye

Wakil presiden Nigeria Yemi Osinbajo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah siap untuk bereksperimen dan siap untuk melakukan lebih banyak lagi. Ini dilakukan untuk membatasi dampak penurunan, bank sentral negara itu mendevaluasi mata uangnya awal tahun ini, tetapi hal ini rupanya telah memicu inflasi.

"Secangkir beras yang dulu kami beli seharga N100 (0,22 euro) sekarang dua kali lipat," kata Edna Anidi (55) asisten kantor sebuah perusahaan minyak di negara bagian Delta selatan yang merupakan sumber minyak bumi.

Anidi, yang memiliki enam anak dengan suaminya sopir taksi, mengaku harus bergantung pada kiriman uang dari kakaknya di Amerika. Harga pangan di Nigeria telah meningkat sejak pemerintah menutup perbatasan darat pada 2019, dan memberlakukan tindakan proteksionis untuk mencoba serta mendiversifikasi ekonominya.

"(Tapi sampai itu tercapai) negara akan tetap sangat bergantung pada pendapatan minyak," kata Mali. Kecuali ada lonjakan harga minyak, negara akan membutuhkan beberapa tahun untuk pulih dari resesi ini.

Sementara, Chaudhuri, menunjuk pada masalah utama Nigeria dengan pendapatan dan pengeluaran publik yang rendah. "Banyak hal yang perlu dilakukan dalam krisis yang telah menjadi agenda dalam waktu lama," katanya.

Menteri keuangan Zainab Ahmed pada pertemuan puncak di Abuja mengatakan negara akan keluar dari resesi pada kuartal pertama 2021. "Bekerja sepanjang waktu untuk membalikkan tren dan memulihkan ekonomi di jalur yang berkelanjutan. pertumbuhan yang inklusif," katanya.

Tetapi taruhannya cukup tinggi bagi negara yang sudah memegang rekor terkenal untuk sebagian besar orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. PBB juga memperkirakan jumlah orang yang berisiko kelaparan dapat meningkat sebesar 20% selama masa paceklik berikutnya.

Menurut data Worldometers per Rabu (25/11/2020), Nigeria tercatat memiliki 66.607 kasus positif, 1.169 kematian. Ada 62.311 pasien berhasil sembuh sejauh ini.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular