
Jos! Ekonomi Pulih, Bos OJK Yakin IHSG Bakal Terbang ke 6.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso optimistis, bursa saham domestik perlahan kembali pulih dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa kembali mencapai level psikologis 6.000.
Hal ini disampaikan Wimboh dalam forum CEO Networking 2020 "Building Resilience to Economic Recovery" yang diselenggarakan secara virtual.
Wimboh menjelaskan, pandemi Covid-19 memang memberikan tekanan bagi pasar saham yang membuat IHSG sempat menyentuh level terendahnya pada level di bawah 4.000 pada Maret 2020.
Namun, OJK bergerak cepat dengan melakukan serangkaian kebijakan agar indeks tidak turun terlalu dalam. Kebijakan tersebut di antaranya trading halt selama 30 menit jika perdagangan terkoreksi 5% dalam sehari. Tak hanya itu, OJK bolehkan emiten membeli kembali saham tanpa RUPS.
"Maret 2020, indeks turun di bawah 4.000. Saat itu kita segera kita ambil kebijakan untuk menstimulasi ekonomi, sehingga fundamental emiten lebih baik, sentimen positif bisa muncul kembali," ujar Wimboh, Selasa (24/11/2020).
Dengan kebijakan tersebut, Wimboh meyakini, IHSG bisa kembali pulih sejalan dengan tren perbaikan ekonomi.
"Angka terakhir, 23 November IHSG sudah 5.600 dan kita harapkan bisa mencapai 6.000, karena memang pada saat sebelum Covid di atas 6.000," ujarnya.
Wimboh menyebut, saat ini, peran emiten baru yang meramaikan pasar modal untuk menghimpun pendanaan juga memberi andil yang positif, termasuk peran dari investor ritel domestik. "Di pasar modal, kami harpakan banyak emiten di pipeline dan investor ritel yang dengan teknologi bisa lebih marak lagi ke depan," paparnya.
Tak hanya itu, OJK juga mencatat, ada beberapa katalis positif yang sudah mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi yang terlihat dari membaiknya aktivitas ekonomi di Amerika Serikat dan Tiongkok.
"IMF revisi ke atas pertumbuhan ekonomi, proyeksinya kelihatan ada perbaikan ekonomi AS-Tiongkok, sehingga kita meyakini dari global sudah ada tanda-tanda perbaikan," kata Wimboh, Selasa (24/11/2020).
Tanda mulai pulihnya perekonomian juga dapat terbaca dari Indikator PMI Indonesia mengalami peningkatan pada Oktober dari 47,2 ke 47,8. Sehingga, kata Wimboh, Indonesia bisa mempercepat perbaikan tersebut.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK: Kurangi Konsumsi Anak Muda Mulai 'Nabung' Saham