Mayoritas Bursa Asia Hijau, Bursa China Merana Sendirian

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
24 November 2020 11:30
foto : Reuters
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas masih bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, merespons pengumuman optimis lainnya tentang vaksin virus corona (Covid-19) baru dan pengangkatan mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan AS.

Pada Pukul 11:00 WIB, indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan bursa Asia, di mana Nikkei meroket 2,78%. Kemudian Straits Times Index (STI) Singapura melesat 0,9%, KOSPI Korea Selatan menguat 0,81% dan Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,02%.

Namun, penguatan tersebut tidak dialami oleh indeks Shanghai Composite di China, di mana pada pukul 11:00, Shanghai melemah tipis 0,07%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan pada pukul 11:00 terpantau menguat 0,65% ke level 5.689,23.

Bursa saham di kawasan Asia masih bergerak menghijau karena pasar masih merespons positif terkait pengumuman optimis lainnya tentang vaksin virus corona (Covid-19) baru dan pengangkatan mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan AS.

Sebelumnya, perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca dan Universitas Oxford mengatakan mereka akan meminta persetujuan peraturan untuk vaksin virus Covid-19, setelah menunjukkan efektivitas hingga 90%.

Berita ini muncul setelah pengumuman serupa oleh Pfizer dengan BioNTech dan Moderna pekan lalu, meski jumlah kasus baru di AS terus meningkat dan mendorong penguncian (lockdown) di beberapa negara bagian.

"Ada kabar baik seputar vaksin virus corona, dan ini membangun rasa antusias. Memang vaksin belum bisa dinikmati esok hari, masih butuh waktu setidaknya sebulan," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist Spartan Capital Securites yang berbasis di New York, seperi dikutip dari Reuters.

Selain perkembangan vaksin, Presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden, yang menunjuk mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan juga disambut baik oleh pelaku pasar.

Pelaku pasar percaya wanita yang kini berusia 74 tahun tersebut akan fokus membenahi perekonomian, dan tidak terlibat masalah politik. Selain itu, Yellen juga diperkirakan tidak akan membuat regulasi baru untuk perbankan, yang sebelumnya membuat pelaku pasar cemas.

Yellen merupakan ketua The Fed wanita pertama, dan juga akan menjadi menteri keuangan wanita pertama di AS.

Penunjukan Yellen tersebut memberikan hawa positif di pasar keuangan global maupun Asia

Sementara itu, kabar baik lain datang dari, Donald Trump yang akhirnya membuka pintu transisi kepada Presiden AS terpilih Joe Biden.

Administrasi Layanan Umum (GSA) AS akhirnya membuka sumber daya federal untuk transisi setelah pemblokiran berminggu-minggu, Senin (23/11/2020) malam waktu setempat.

Hal ini merupakan kejutan besar. Trump pun, yang masih menolak kemenangan Biden, mengakui sudah waktunya GSA "melakukan apa yang perlu dilakukan".

Sementara itu di kawasan Asia, data indeks keyakinan konsumen (IKK) di Korea Selatan (Korsel) telah dirilis hari ini.

Berdasarkan data dari Trading Economics, IKK Korsel untuk periode November 2020 tercatat tumbuh 6,3 poin menjadi 97,9 dari sebelumnya di 91,6.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular