Luhut Bawa Oleh-oleh Rp 28 T, Bikin Saham Konstruksi Terbang

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 November 2020 11:18
Progres Konstruksi Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta Ruas Kelapa Gading-Pulo Gebang Capai 71%. (Dok. Kementerian PUPR)
Foto: Progres Konstruksi Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta Ruas Kelapa Gading-Pulo Gebang Capai 71%. (Dok. Kementerian PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi masih melanjutkan kenaikanya setelah kemarin berhasil melesat tinggi.

Kenaikan saham konstruksi sejak kemarin tidak lepas dari berbagai sentimen positif seperti dipangkasnya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, proyek Tol Yogyakarta-Bawen, hingga kabar dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan terkait Sovereign Wealth Fund Indonesia.

Berikut gerak saham konstruksi pada perdagangan hari ini.

Data perdagangan mencatat, setelah kemarin memimpin kenaikan saham properti setelah terbang 11,41%, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kembali memimpin kenaikan hari ini dengan apresiasi 4,88% ke level Rp 1.075/unit.

Emiten konstruksi spesialisasi jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga berhasil melesar 3,45% ke level Rp 4.500/unit.

Selanjutnya emiten BUMN Karya lainya yakni PT Waskita Karya Tbk (WIKA) juga berhasil menghijau 2,04% ke level Rp 1.500/unit.

Terpantau hanya satu emiten konstruksi besar yang stagnan yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang diam di level Rp 1.095/unit.

Tim Riset CNBC Indonesia menilai, saham properti dan konstruksi melambung setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 3,75% dan menjadi level terendah sepanjang sejarahnya. Dengan rendahnya suku bunga, akan mengerek kembali sektor-sektor yang berkaitan dengan konstruksi, infrastruktur, semen dan properti.

Selain itu, penguatan saham-saham konstruksi termasuk ADHI terjadi di tengah satu kabar positif di sektor ini di mana pekan lalu, Tol Yogyakarta-Bawen dengan nilai investasi Rp 14 triliun segera dibangun. ADHI, WSKT, dan PTPP ikut dalam proyek ini.

Konsorsium yang terdiri dari 5 perusahaan BUMN mengerjakan proyek ini setelah memenangkan lelang. Konsorsium ini meliputi PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan porsi saham 60%, ADHI 12,5%, WSKT 12,5%, PTPP 12,5% dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5%.

Selain itu, ada kabar terbaru soal investasi yang dibawa oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, terkait dengan Dana Abadi atau Indonesia Investment Authority/Sovereign Wealth Fund Indonesia.

Amerika Serikat (AS) secara resmi telah menandatangani Letter of Interest (LOI) untuk menginvestasikan sebesar US$ 2 Miliar (Rp 28 triliun) dari United States International Development Finance Corporation (IDFC) kepada Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund Indonesia.

Dilansir dari situs Kemenko Maritim, LOI tersebut diteken oleh CEO IDFC AS Adam Boehler di Washington DC pada Kamis (19/11/2020) waktu setempat. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Kemenko menilai, LOI tersebut diharapkan dapat menarik minat investor AS untuk menanamkan modalnya di Indonesia. "Saat ini Indonesia sedang membutuhkan investasi untuk pembangunan infrastruktur," tulis Kemenko dalam pernyataannya.

Kerja sama ini dirasa akan memperkuat ikatan ekonomi antara AS dan Indonesia. Tak hanya menjadi investor, IDFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berpartisipasi di Indonesia Investment Authority.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular