
Siap-siap! Ini Tahapan RSS Hingga Rights Issue Bank Banten

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS/Bank Banten) menyatakan dana setoran modal Rp 1,55 triliun dari Pemerintah Provinsi Banten, telah terealisasi melalui PT Banten Global Development (BGD). Dengan Rencana rangkaian aksi korporasi yang meliputi reverse stock serta rights issue dapat dilaksanakan sesuai waktunya.
"Aksi korporasi ini juga menempatkan Bank Banten sebagai BPD termuda yang memenuhi POJK 12/20 tentang Konsolidasi Bank," kata Corporate Secretary Bank Banten Chandra Dwipayana, kepada CNBC Indonesia, Senin (23/11/2020).
Sebelum melakukan Penambahan Modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD/rights issue), perusahaan harus terlebih dulu Reverse Stock. Pasalnya, sesuai Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) harga pelaksanaan Rights Issue paling sedikit sama dengan batasan harga terendah saham yang diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Saat ini harga saham perusahaan Rp 50, dan harga nominal saham seri C yang akan diterbitkan oleh Perseroan dan telah mendapatkan persetujuan RUPSLB 26 Februari 2020 yakni Rp 8. Dengan begitu untuk memperkuat permodalan akan dilakukan penggabungan nilai Saham (Reverse Stock) sebagai satu rangkaian aksi korporasi dengan rencana Penambahan Modal melalui rights issue.
Nantinya, nominal saham Perseroan dengan rasio setiap 10 saham lama menjadi 1 saham dengan nilai nominal baru. Penggabungan nilai saham ini diperlukan untuk mendukung kegiatan PUT VI dengan hasil valuasi saham tersebut.
"Reverse Stock dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat struktur keuangan. Right issue tidak akan teralisasi tanpa adanya Reverse Stock dikarenakan Peraturan Bursa Nomor I-A dan II-A terkait Batas Minimum Harga Transaksi Perdagangan Saham di Bursa," kata Direktur Bank Banten Kemal Idris dalam pemaparannya.
Dampak Reverse Stock terhadap harga saham adalah harga saham meningkat dari Rp 50 menjadi Rp 500 dimana kepemilikan saham yang dimiliki juga berubah proposional yang dimiliki. Selain itu dampak PUT VI terhadap harga saham adalah nilai valuasi PBV BEKS mengalami normalisasi yang turun dari sebelum rights issue 6,19 kali, menjadi 1,32-1,72 kali setelah rights issue mengacu pada PBV industri.
Kemal menjelaskan saham perusahaan yang melakukan reverse stock kemudian diikuti aksi korporasi lainnya yakni right issue mencatatkan performa rata-rata di atas 10%. Dampak pasca dari Reverse Stock nantinya akan bervariasi dimana secara empiris akan mengalami penurunan wajar mengikuti mekanisme pasar.
Setelah melakukan reverse stock, jumlah saham baru yang rencananya akan diterbitkan melalui PMHMETD adalah sebanyak-banyaknya 60.820.296.033 saham Seri C dengan nilai nominal Rp 50 per lembar saham. Jumlah tersebut setara 90,46% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Pelaksanaan PUT VI akan mempengaruhi struktur permodalan dan pemegang saham apabila hanya Pemegang Saham Pengendali yang mengeksekusi HMETD. Efek dilusi dapat terjadi sebesar 90% dimana kepemilikan dari PT Banten Global Development (BGD) berubah dari 51% menjadi 91,61%.
Sementara saham masyarakat kurang dari 5%, hanya 8,39%. Secara struktur permodalan dan estimasi nilai kapitalisasi pasar juga mengalami perubahan. Nilai estimasi penambahan modal dari PUT VI senilai Rp 1,55-3,04 triliun.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kelola RKUD Banten, Bank Banten Layani Aktivasi Rekening ASN