
Bikin Kaget! Saham BUMI Ditutup Melesat 6% Jadi Rp 53/saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ditutup menguat 6% atau berada di level Rp 53/saham pada penutupan perdagangan awal pekan ini, Senin (23/11/2020).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUMI sepanjang hari ini diperdagangkan di level Rp 50 sampai Rp 54/saham. Sebanyak 782 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 40,8 miliar.
Investor domestik tampak mendominasi aksi jual dan beli saham BUMI. Tercatat aksi beli investor domestik sebesar 49,4% atau 776,9 juta saham senilai Rp 40,5 miliar,. Sementara itu untuk aksi jual tercatat 49,1% atau 771,5 juta saham senilai Rp 40,3 miliar.
Terlihat aksi jual beli investor asing tidak banyak pergerakan, di mana aksi beli hanya 0,51% atau 8 juta saham senilai Rp 412 juta. Sementara untuk aksi jual sedikit lebih tinggi 0,85% atau 13,3 juta saham senilai Rp 698 juta.
Sebelumnya, induk usaha Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia ini mencatatkan kinerja yang baik, terlihat dari laba bersih US$ 2,11 juta sepanjang Januari-Agustus 2020, dan lebih tinggi dibandingkan laba sepanjang 2019 senilai US$ 1,26 juta.
Hingga Agustus, perusahaan juga mencatatkan pendapatan senilai US$ 3,19 juta, sementara sepanjang 2019 pendapatan perusahaan mencapai US$ 4,46 juta.
Kenaikan laba bersih perusahaan ditopang oleh peningkatan produksi emas yang dimulai tahun ini, terutama dari anak usahanya PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
BRMS mencatat, pada tahun lalu masih belum ada pendapatan dari produksi emas yang dihasilkan perusahaan. Namun hingga Agustus produksi emas mencapai 17,76 kg, dan dore bullion sebanyak 54,55 kg.
Dore bullion merupakan batangan logam yang belum murni karena masih mengandung emas, perak, dan mineral lainnya.
Produksi emas perusahaan juga terus meningkat, dari 4,37 kg pada Maret 2020 dan dore bullion 13,21 kg, pada Juni menjadi 8,38 kg dan dore bullion menjadi 28,19 kg.
Adapun saham BRMS ditutup minus 1,59% di posisi Rp 62/saham dengan nilai transaksi Rp 4,32 miliar dan volume perdagangan 69,37 juta saham.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Faktor yang Bikin Laba BRMS Tumbuh Positif di Q2-2020
