Hepi Cuan di Bursa Asia, tapi Hang Seng Merana Sendiri

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
23 November 2020 11:22
foto : Reuters
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas masih bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, di tengah sentimen terkait vaksin virus corona (Covid-19) yang masih menjadi katalis positif hingga kini.

Pada Pukul 11:00 WIB, indeks KOSPI Korea Selatan memimpin penguatan bursa Asia, di mana KOSPI meroket 1,93%. Kemudian Shanghai Composite China melesat 0,86% dan Straits Times Index (STI) Singapura menguat 0,7%.

Namun, penguatan tersebut tidak dialami oleh indeks Hang Seng di Hong Kong, di mana pada pukul 11:00, Hang Seng melemah 0,17%. Sedangkan untuk indeks Nikkei Jepang hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional memperingati hari penghormatan untuk para pekerja.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan pada pukul 11:00 terpantau melesat 0,92% ke level 5.622,82 dan berhasil menyentuh level psikologisnya di 5.600.

Bursa saham di kawasan Asia masih bergerak menghijau karena pasar masih merespons positif terkait perkembangan vaksin virus Covid-19, di mana kabar positif terakhir yakni efektivitas lanjutan dari vaksin Pfizer yang diklaim sukses dalam uji klinis tahap akhirnya hingga 95%.

Sebelumnya, Pfizer telah resmi mengajukan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) terhadap vaksin yang mereka kembangkan kepada otoritas pengawas obat dan makanan AS (US FDA). Ini adalah proposal izin EUA pertama yang diajukan ke FDA.

"Pengajuan izin ini menandakan pencapaian baru dalam usaha kami mengantarkan vaksin Covid-19 kepada dunia. Kami sudah memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang keamanan vaksin ini," kata CEO Pfizer Albert Bourla, sebagaimana diwartakan Reuters.

FDA belum bisa berkomentar kapan EUA bisa diberikan. Namun yang jelas FDA akan mengadakan rapat pleno pada 10 Desember 2020 di mana para anggota akan membahas penggunaan vaksin.

Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, memperkirakan izin EUA akan keluar pada pertengahan Desember.

"Jika datanya solid, maka dalam hitungan minggu izin bisa keluar terhadap vaksin yang memiliki efektivitas 95%," ungkap Azar dalam wawancara dengan CBS, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Hasil uji coba akhir vaksin Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat efektivitas mencapai 95%. Tidak ada efek samping yang signifikan selama pelaksanaan uji coba.

Sementara itu, data pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2020 di Singapura yang dapat diukur melalui produk domestik bruto (PDB) menunjukan pemulihan.

Berdasarkan data Trading Economics, secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), PDB Negeri Singa tumbuh ke zona positif, yakni 9,2%, artinya secara QtQ, Singapura resmi melepas status resesinya.

Namun, secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB Singapura masih terkontraksi, yakni -5,8%. Walaupun masih berkontraksi, namun pertumbuhannya sudah lebih baik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular