Ledakan Kasus Covid Menghantui Sentimen Pasar Pekan Depan

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
22 November 2020 20:35
Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Pada pekan depan, sentimen yang harus diperhatikan oleh pelaku pasar adalah terkait masih melonjaknya kasus positif Covid-19 di dunia, terutama di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Di tengah harapan vaksin yang merupakan sentimen positif di jangka menengah panjang, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa Negara.

Di Amerika Serikat pekan ini terjadi kenaikan rata-rata mingguan 26% kasus di bandingkan pekan sebelumnya. Hal yang hampir sama terjadi di beberapa Negara Eropa mendorong potensi pertumbuhan ekonomi negatif di kuartal ke 4 tahun 2020.

Sebelumnya, Walikota New York, Bill de Blasio terpaksa menghentikan kembali pembelajaran tatap muka di kota tersebut. Centers for Disease Control and Prevention AS juga menghimbau kepada warga AS agar tidak bepergian untuk merayakan Thanksgiving.

Hal yang hampir sama terjadi di beberapa negara Eropa mendorong potensi pertumbuhan negatif di kuartal keempat tahun 2020. Peningkatan langkah penguncian ekonomi dapat mengganggu proses pemulihan ekonomi dan menjadi sentimen negatif bagi pasar saham Dunia.

Terbaru, pada Sabtu (21/11/2020), Johns Hopkins University (JHU) melaporkan 195.542 kasus Covid-19 terdeteksi di wilayah AS dalam waktu 24 jam terakhir. Angka ini mengalahkan rekor tertinggi sebelumnya pada Kamis (19/11/2020) waktu setempat (AS).

Secara lebih rinci, menurut data JHU, total 11.910.906 kasus Covid-19 saat ini tercatat di wilayah AS. JHU menyebut adanya tambahan 1.878 kematian dalam sehari di AS. Dengan demikian, total kematian akibat Covid-19 saat ini di AS mencapai 254.413 orang.

Selain itu, pelaku pasar juga masih mengamati perkembangan masalah antara The Fed dan Departemen Keuangan terkait program kredit bantuan pandemi.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan program kredit bantuan pandemi sebesar US$ 455 miliar yang dialokasikan musim semi lalu di bawah undang-undang CARES harus dikembalikan ke Kongres untuk dialokasikan kembali sebagai hibah untuk perusahaan kecil.

Program ini dianggap penting bagi bank Sentral dan bila dihentikan akan berdampak tidak baik bagi perekonomian. Ketika kasus infeksi baru covid-19 meningkat diikuti pembatasan kegiatan sosial dapat mendorong gelombang PHK baru dan perlambatan pemulihan ekonomi.

Pasar juga mengamati data ekonomi yakni data Purchasing Manager' Index (PMI) periode November yang akan dirilis di beberapa negara, terutama di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular