
Erick Buka-bukaan Soal Holding BUMN Klaster Pangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir Buka-bukaan soal pembentukan holdingĀ BUMN klaster pangan. Holding BUMN Pangan sudah terbentuk, yang terdiri dari 9 perusahaan pelat merah.
Induknya adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Adapun anggotanya adalah Berdikari, Perikanan Indonesia (Perindo), Perikanan Nusantara (Perinus), Pertani, Sang Hyang Seri, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Garam.
"Strukturnya alhamdulillah kemarin sudah disetujui di mana RNI menjadi holding, Berdikari anak perusahaan. Untuk perikanan, Perinus dan Perindo ini kita sedang pelajari. Ngapain kita ada dua perusahaan ikan ya lebih baik satu saja," ujar Erick dalam webinar Jakarta Food Security Summit 2020, Kamis (19/11/2020).
"Tetapi inipun kalau bisa kita fokus nggak usah juga kompetisi dengan nelayan, punya kapal juga apa semua nggak usah lah. kita fokus di storage, kita fokus market-nya. Nah hal hal ini yang kita coba," lanjutnya.
Masing-masing anggota holding itu sudah diletakkan tugas dan fungsinya. Erick membagi pemetaan berdasarkan input, production, off taker, primary processing, storage, trading, dan distribution. Erick menegaskan, holding ini dibentuk agar perusahaan pelat merah tidak saling bunuh.
"Yang tadinya banyak perusahaan sekarang dikonsolidasi menjadi satu perusahaan tetapi fokus kepada core bisnisnya, jadi tidak overlapping satu dengan yang lainnya. Bahkan sekarang saling membunuh antara BUMN dan juga akhirnya karena saling bunuh juga bisa membunuh swasta atau partnernya karena merasa jadi menara gading," kata Erick.
Karena itu, pembagian berdasarkan komoditas juga dilakukan.
"Komoditas yang kita fokuskan beras, jagung, gula, ayam, sapi, kambing, ikan, cabe, bawang merah, dan garam yang kita coba memfokuskan dikelola oleh BUMN pangan," kata Erick.
Pertani dan Sang Hyang Seri didapuk untuk fokus meningkatkan teknologi perbibitan. Peningkatan dari penemuan bibit ini menurutnya menjadi value tersendiri buat Indonesia.
"Dan tentu Pertani dan Sang Hyang Seri menjadi kekuatan sendiri bagaimana kita bisa kompetitif dengan negara lain karena bibit ini menjadi kunci juga ke depan. Kita bisa lihat bagaimana teknologi di banyak negara yang sudah dilakukan," ujar eks Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf itu.
Selanjutnya, BGR dan PPI menjadi fokus di trading dan distribution. Adapun berdasarkan komoditas, Pertani dan Sang Hyang Sri akan fokus di beras dan jagung, sedangkan Berdikari di ayam dan sapi.
"Jadi nanti Berdikari udah ada tugasnya, mau ikan juga (tidak bisa). Nah ini nih kita fokuskan. Lalu juga cabe merah, bawang merah, ini juga ada Pertani nanti ditugaskan. Gula PG Rajawali ini anak perusahaan RNI karena RNI akan menjadi holdingnya dari pangan jadi dia akan memanage secara korporasinya, tidak turun langsung ke sektoral nya. Lalu Garam," ujar Erick.
"Storage kita fokuskan untuk BGR jadi nggak ada lagi yang main storage. Trading di PPI distribusinya di BGR, retail salesnya silakan ya kita tidak maupun kompet dengan swasta, kita jadi pemasok tetapi bagaimana kita protect input-nya juga yang dari petani tadi atau peternak atau nelayan tadi. Kita coba sinergikan ini," lanjutnya.
Erick belum lama ini juga menunjuk eks Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di sektor pangan, sebagai direktur utama RNI menggantikan Eko Taufik Widodo.
"Alhamdulillah kemarin juga kita sudah punya dirut baru," ujar Erick.
Menurut dia, RNI yang akan berperan sebagai induk holding BUMN klaster pangan, tidak hanya membutuhkan sistem kebijakan mumpuni. Aspek penting lainnya adalah sisi sumber daya manusia (SDM).
"Kita tidak segan-segan menarik orang dari luar yang kita rasa terbaik," kata Erick.
Ia lantas mencontohkan direktur utama di PT Garam (Persero) Achmad Didi Ardianto yang baru ditunjuk pada Agustus lalu. Achmad merupakan Executive Vice President - Director Human Resources and Security PT. Freeport Indonesia
"Usianya masih muda, kita kasih challenge eh dia mau. Alhamdulillah, kita jadiin dirut PT Garam. Atau kemarin saya tarik Pak Arief dari Food Station ya, ini kita lihat karena Food Station yang ada di Jakarta luar biasa dan kita tarik beliau mau, dan ini hal-hal ini kita sinergikan untuk kepentingan tadi yang seperti dijabarkan dari awal," ujar Erick.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Buka-bukaan Alasan Bulog tak Masuk Holding BUMN Pangan