
Dibayangi Koreksi, Wall Street Dibuka Melaju ke Jalur Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka naik pada perdagangan Selasa (10/11/2020), menyusul kembalinya aksi buru saham yang diperkirakan bakal diuntungkan dari temuan vaksin Covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 94,8 poin (+0,3%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 10 menit kemudian terpangkas jadi 71,2 poin (+0,24%) ke 29.854,52. Indeks S&P 500 tumbuh 2,7 poin (+0,07%) ke 3.612,23 dan Nasdaq naik 12 poin (+0,1%) ke 11.911,33. Keduanya sempat dibuka mencicipi zona merah.
Pfizer merilis data final uji vaksin Covid-19 tahap ketiga, yang menunjukkan hasil lebih baik dari pembacaan awal, yakni tingkat efikasi 95%. Artinya, 95% sukarelawan terbukti menumbuhkan antibodi. Perseroan berencana mengajukan izin edar beberapa hari ke depan.
Saham Boeing melompat 4% menyusul berita Reuters yang menyebutkan bahwa Balai Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) segera menyetujui kembali penerbangan 737 MAX, yang terlibat dalam kecelakaan tragis dua kali beruntun.
Saham peritel Target menguat 2% setelah perseroan merilis kinerja kuartal III-2020 yang melampaui estimasi berkat penjualan digital. Sementara itu, saham Lowe's anjlok 6% setelah emiten grosir bahan bangunan itu merilis kinerja yang masih di bawah estimasi analis.
Sebelumnya pada Selasa kemarin, Dow Jones ditutup anjlok 167 poin, sedangkan S&P 500 turun 0,5%. Indeks Nasdaq yang berisi saham teknologi hanya terkoreksi 0,2%, salah satunya berkat lonjakan saham Tesla lebih dari 8% menyambut kabar dia menjadi konstituen S&P 500.
Namun, saham kecil juga terindikasi diburu dengan kenaikan indeks Russell 2000 sebesar 0,37% hingga mencetak level tertingginya. Sepanjang November, Dow Jones naik lebih dari 12%, S&P 500 melesat lebih dari 10%, dan Nasdaq melonjak 9%.
"Cerita besarnya, ekonomi telah pulih lebih cepat dari ekspektasi, karena belanja konsumen telah tertahan cukup lama sepanjang krisis," tutur Charlie Ripley, perencana investasi senior Allianz Investment Management, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Konsumen, lanjut dia, mengubah perilaku belanjanya dengan lebih banyak berbelanja produk barang ketimbang produk jasa, sehingga sektor jasa tertekan selama pandemi. "Meski ini membantu ekonom secara umum, ia membentuk pemulihan yang terpecah, karena beberapa sektor ekonomi terus tertekan secara ekstrim," tambah Charlie.
Namun, sentimen buruk masih membayangi, yakni dari angka kasus virus corona, sehingga mengaburkan outlook ekonomi dalam jangka pendek. Untuk pertama kali, AS mencatatkan rerata harian infeksi baru Covid-19 melampaui 150.000 pada Senin.
Beberapa emiten peritel akan merilis kinerja keuangan per kuartal III-2020 hari ini, berbarengan dengan rilis kinerja emiten prosesor Nvidia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir