Duh! Laba Bersih CIMB Niaga Ambles 30% di Kuartal III-2020

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
18 November 2020 16:25
Peresmian CIMB Niaga Digital Lounge @Home Kemang. (CNBC Indonesia/Yuni Astutik)
Foto: Peresmian CIMB Niaga Digital Lounge @Home Kemang. (CNBC Indonesia/Yuni Astutik)

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan penurunan laba bersih 30% pada periode Januari-September 2020 bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Bank asal Malaysia ini mencatatkan laba bersih Rp 1,86 triliun pada Januari-September 2020, sementara setahun sebelumnya tercatat Rp 2,68 triliun. Hal tersebut terungkap dalam Paparan Publik 2020 CIMB Niaga, yang digelar Rabu (18/11/2020).

Berdasarkan presentasi, penurunan laba disebabkan oleh kenaikan beban provisi atau pencadangan. Beban provisi naik 48,1% menjadi Rp 3,65 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp 2,46 triliun.

Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari 2,62% pada akhir September 2019 menjadi 3,89% pada September 2020.

Faktor lain penurunan laba adalah pendapatan bunga bersih turun 2,3% menjadi Rp 9,26 triliun,dan pendapatan selain bunga turun 5,9% menjadi Rp 3,02 triliun.

Bank yang dipimpin oleh Tigor M. Siahaan sebagai Presiden Direktur ini, mencatat penurunan portofolio kredit sebesar 2,8% menjadi Rp 180,85 triliun. Adapun dana pihak ketiga (DPK) naik 11,3% menjadi Rp 211,86 triliun.

Sementara itu, Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong menyampaikan laporan kinerja perseroan pada sembilan bulan pertama tahun 2020. Di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang, CIMB Niaga dapat mempertahankan posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, dengan total aset mencapai Rp281,7 triliun per 30 September 2020.

"Kami berkomitmen terus mendukung karyawan, nasabah, dan masyarakat untuk menghadapi kondisi ini secara bersama-sama. Prioritas kami saat ini adalah meminimalisir dampak yang kurang baik bagi nasabah, dan senantiasa membantu pemulihan bisnis secara keseluruhan melalui program bantuan dan dukungan likuiditas tambahan," kata Lee Kai Kwong dalam pernyataan tertulis Rabu (18/11/2020).

Lee Kai Kwong menjelaskan, likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya tetap menjadi fokus utama CIMB Niaga. Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik dalam mengantisipasi tantangan perekonomian ke depan.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bakal Dapat Limpahan Dana Pemerintah, Saham BNGA Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular