Bursa Asia Hijau Sambut Vaksin Moderna, STI & IHSG Lebih 1%

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
17 November 2020 11:19
Bursa Singapura (REUTERS)
Foto: Bursa Singapura (REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas masih bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, setelah kabar baik dari vaksin besutan Moderna yang diklaim ampuh membasmi corona hingga 94,5%.

Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat indeks Nikkei di Jepang menguat 0,23%, Hang Seng di Hong Kong terapresiasi 0,14%, Straits Times Index (STI) Singapura meroket 1,02%, dan KOSPI Korea Selatan naik 0,27%.

Sedangkan indeks Shanghai Composite di China pada pukul 11:00 WIB tercatat melemah 0,2%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB terpantau melesat 1% ke level 5.549,69.

Bursa saham Asia mayoritas masih bergerak ke atas karena pelaku pasar merespons positif terkait kabar dari vaksin besutan Moderna yang diklaim efektif menangkal virus corona hingga mencapai level 94,5% pada uji coba tahap ketiga. Capaian ini lebih baik dari Pfizer yang vaksinnya memiliki efektivitas 90%.

Dari 30.000 sukarelawan yang divaksin oleh Moderna, hanya 95 orang yang jatuh sakit ketika terpapar Covid-19.

Moderna menyatakan bahwa vaksinnya masih stabil di suhu 36-46 derajat Fahrenheit (2-8 derajat Celcius), yang merupakan suhu standar kulkas penyimpanan vaksin, hingga 30 hari.

Jika disimpan di suhu -20 derajat Celcius, vaksin besutannya itu bisa bertahan hingga 6 bulan. Sebagai perbandingan, vaksin besutan Pfizer harus disimpan di level -70 derajat Celcius.

Pada Agustus 2020 lalu, Moderna mengatakan vaksin tersebut dibanderol seharga US$ 32-US$ 37 per dosis. Namun bila dibeli dalam jumlah besar, harganya bisa jauh lebih murah.

Moderna menyatakan siap mengirim sekitar 20 juta dosis vaksin ke pemerintah AS akhir tahun ini dan mengedarkan 500 juta hingga 1 miliar dosis vaksin ke pasar dunia.

Pejabat Balai Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDDA) Alex Azar kepada CNBC International mengatakan bahwa pemerintah akan bergerak "secepat mungkin" untuk memberikan izin edar vaksin Pfizer dan Moderna atas dasar kepentingan darurat.

Sejauh ini, pemerintah AS telah membuat kesepakatan menyerap 400 juta dosis vaksin Moderna, setelah menginvestasikan US$ 955 juta untuk pengembangan vaksin tersebut. Total nilai investasi pengembangan vaksin Moderna mencapai US$ 2,48 miliar.

Meski demikian, perkembangan positif vaksin masih dibayangi risiko fundamental terkait penyebaran virus saat ini yang terus meninggi, mengingat vaksin belum tersedia secara masal dalam waktu dekat.

Lebih dari 11 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi di Amerika Serikat (AS). Data Covid Tracking Project menunjukkan lebih dari 69.000 orang dirawat di rumah sakit akibat virus corona.

Studi National Cancer Institute (INT) di Milan Italia menunjukkan bahwa virus corona menyebar di Italia sejak September 2019, sebagaimana diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular