Bursa Asia Happy di Awal Pekan, Nikkei Jepang 'To The Moon'

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
16 November 2020 17:04
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup cerah bergairah pada Senin (16/11/2020), di tengah perkembangan pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Selain itu, kabar baik dari pertumbuhan ekonomi Jepang dan kesepakatan pakta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga menjadi sentimen positif.

Tercatat indeks Nikkei di Jepang ditutup meroket 2,05%, disusul KOSPI Korea Selatan yang melesat 1,97%, kemudian Straits Times Index (STI) terdorong 1,35%, Shanghai Composite China terdongkrak 1,11% dan Hang Seng di Hong Kong menguat 0,86%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup menguat 0,62% di level 5.494,87 pada hari ini meski asing tercatat keluar.

Data perdagangan BEI mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 524,84 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 10 triliun.

Bursa saham Asia ditutup kompak menguat pada hari ini setelah 15 ekonomi di kawasan tersebut menekan kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Adapun ke-15 negara tersebut yakni 10 negara di kawasan ASEAN dan lima mitra Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA) yakni Australia, China, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan (Korsel).

Perjanjian dagang ini mencakup hampir sepertiga dari populasi dunia (30% PDB) dan diprediksi akan menambah US$ 186 miliar ke ekonomi dunia. Ini menjadi pertama kali raksasa ekonomi Asia yakni China, Jepang, dan Korsel bergabung dalam 1 pakta, tanpa ada AS di dalamnya.

Selain itu, data pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Jepang pada kuartal III tahun 2020 yang tumbuh memuaskan juga turut menjadi sentimen positif yang hadir di Asia.

Dilansir dari Reuters, data Kantor Kabinet Jepang atau Cabinet Office menunjukkan ekspansi produk domestik bruto (PDB) naik rata-rata 18,9%. Angka itu menjadi kenaikan pertama selama 4 kuartal dan setelah penurunan 28,8% ada periode April-Juni.

Sementara itu, secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), PDB Jepang pada kuartal III tahun 2020 tumbuh menjadi 5%, artinya Jepang secara resmi terlepas dari status resesi, di mana resesi Jepang telah berlangsung sejak kuartal pertama tahun ini.

Adapun secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB Negeri Sakura tersebut tumbuh positif menjadi 21,4%. Pertumbuhkan PDB ini merupakan yang tercepat sejak tahun 1968.

Berikutnya, dari Amerika Serikat, yang juga menjadi perhatian pelaku pasar global termasuk Asia adalah kabar seputar pilpres AS, di mana sang petahana, Donald Trump mengakui kekalahanya pada pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS).

Dalam cuitannya, Trump mengatakan bahwa " Dia (Biden) menang karena pilpres dicurangi". Meski demikian, di cuitan selanjutnya Trump kembali berujar bahwa "Kita akan Menang."

Cuitan tersebut ditafsirkan sebagai pengakuan kemenangan Biden yang membuka peluang bahwa konflik politik bakal tak setinggi yang diperkirakan sebelumnya.

Sebanyak 97% suara telah dihitung, dan NBC News memperkirakan Biden akan mengantongi 306 suara elektoral, sementara Trump hanya mendapatkan 232 suara. Biden juga unggul dari perolehan suara rakyat dengan selisih hingga 5 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular