Mantap! Asia Mayoritas Hijau, Bursa RI akan Menyusul?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
16 November 2020 08:58
People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Asia (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin (16/11/2020) awal pekan ini, mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang ditutup di zona hijau pada Jumat (13/11/2020) akhir pekan lalu.

Tercatat indeks Nikkei di Jepang melesat 1,05%, Hang Seng di Hong Kong melonjak 0,78%, Shanghai Composite China terapresiasi 0,47%, Straits Times Index (STI) Singapura menguat 0,74%, dan KOSPI Korea Selatan naik 0,54%.

Beralih ke barat, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menghijau pada perdagangan Jumat, setelah beberapa hari sebelumnya ditutup bervariasi cenderung melemah.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup meroket 1,4% di level 29.479,81, S&P 500 ditutup melesat 1,4% di level 3.585,15dan Nasdaq ditutup melonjak 1% di 11.829,29.

Hal ini dikarenakan sentimen dari keampuhan vaksin besutan Pfizer dan BioNTech sepanjang pekan lalu, di mana vaksin tersebut ampuh menangkal virus corona hingga 90%.

"Vaksin yang positif pekan ini dalam pandangan kami merupakan pengubah peta permainan, karena memungkinkan pasar meneropong lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini terhadap akhir pandemi dalam waktu dan pembukaan kembali perekonomian secara lebih luas," tulis Marko Kolanovic, Kepala Perencana Kuantitatif Makro dan Derivatif JPMorgan sebagaimana dikutip CNBC International.

Kabar positif kedua datang dari pengembang vaksin lainnya yakni Moderna yang pada Rabu mengumumkan uji coba tahap ketiga menunjukkan bahwa kandidat vaksinnya cukup aman dan berujung pada hasil yang menggembirakan.

Namun, sentimen negatif juga hadir di akhir-akhir pekan lalu, di mana terjadi lonjakan kasus baru corona di AS. Menurut analisis CNBC International, kasus baru Corona naik 5% dalam sepekan terakhir di 47 wilayah AS.

Angka pasien bertambah di 46 negara bagian. Akibatnya, Walikota Chicago Lori Lightfoot meminta warganya membatalkan perayaan Thanksgiving dan tinggal di rumah. Di New York, Gubernur Andrew Cuomo membatasi bar, restoran dan sasana mulai Jumat.

Phillip Colmar, analis MRB Partners, dalam laporan risetnya menilai bahwa pemulihan ekonomi global "akan bertahan, tetapi bentuk V sudah usai, dan kita sudah bertransisi menuju laju pemulihan yang lebih rendah yakni dua langkah maju dan satu langkah mundur."

Selain sentimen pada pekan lalu, bursa Asia dibuka positif pada awal pekan ini karena pasar merespons data pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal III-2020 yang mulai terlepas dari zona resesi.

Berdasarkan data dari Trading Economics, data pertumbuhan ekonomi yang terlihat dari produk domestik bruto (PDB) Jepang, pada kuartal III tahun 2020, PDB Jepang tumbuh menjadi 5% per kuartalan (quarterly-to-quarterly/QtQ).

Adapun secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB Negeri Sakura tersebut tumbuh positif menjadi 21,4%. Pertumbuhkan PDB ini merupakan yang tercepat sejak tahun 1968.

Artinya, Jepang resmi melepas status resesinya, di mana Jepang telah mengalami resesi sejak kuartal II-2020.

Selain data pertumbuhan ekonomi Jepang, data ekonomi yang akan di rilis hari ini adalah penjualan eceran dan tingkat pengangguran China periode Oktober 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular