
Vaksin & Biden Picu Asing Borong Saham, IHSG Terbang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan inimelesat kencang2,35% dan ditutup di level 5.461,05. Indeks acuan pasar modal Tanah Air masih mampu terbang melanjutkan reli pekan lalu.
Sentimen positif memang sedang membanjiri pasar modal baik pasar modal dalam negeri maupun pasar modal global berupa kemenangan Calon Presiden Partai Demokrat, Joe Biden dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dan efektivitas vaksin corona Pfizer yang disebut lebih dari 90%.
Data perdagangan mencatat, meskipun sideways pekan ini perdagangan kembali ramai dengan total transaksi mencapai Rp 61,59 triliun atau rata-rata Rp 12.31 triliun per hari.
Transaksi tergolong sangat ramai sekali setelah pekan lalu IHSG melesat dari level 5.100 sehingga pasar modal tanah air sedang menjadi primadona para investor.
Hal ini diaminkan oleh investor asing yang kembali masuk ke pasar modal Garuda dengan total beli bersih yang sangat masif yakni sebesar Rp 4,45 triliun di pasar reguler pada perdagangan pekan ini.
Saham yang paling banyak dilego asing pekan ini adalah PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) dengan jual bersih sebesar Rp 357 miliardan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 162 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 1,2 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 2,6 triliun.
Reli kencang pasar modal tidak terlepas dari dua sentimen positif yang datang secara beriringan. Pertama tentunya adalah kabar kemenangan calon Presiden Partai Demokrat, Joe Biden yang unggul dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Biden digadang-gadang sanggup untuk menghentikan perang dagang dengan China yang sebelumnya dilancarkan oleh Trump sehingga perekonomian global akan pulih lebih cepat di tengah serangan Covid-19 tanpa adanya drama lanjutan.
Selanjutnya, sifat Joe Biden yang cenderung tidak se-impulsif Trump tentu saja juga menjadi kabar baik bagi pasar karena volatilitas pasar akibat cuitan-cuitan Trump akan terhenti. Ingat ketidakpastian adalah musuh pasar modal.
Selain itu kebijakan Partai Demokrat yang cenderung 'doyan' meningkatkan pajak terutama pajak korporasi untuk membiayai besarnya stimulus fiskal yang dikucurkan tentu saja akan menyebabkan investor Wall Street berpikir ulang untuk menempatkan dananya di perusahaan AS.
Hal ini menyebabkan ada kemungkinan investor menarik dananya dari Bursa Paman Sam dan memindahkan-nya ke bursa efek emerging market dan bukan tidak mungkin bursa efek Tanah Air akan kecipratan.
Selanjutnya sentimen kedua yang tidak kalah heboh datang dari vaksin Pfizer dimana sebelumnya diberitakan Chairman & CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan perkembangan terakhir tersebut menjadi hari yang indah bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Efikasi final dari vaksin tersebut dikatakan aman.
"Hasil pertama dari uji klinis fase tiga uji vaksin mengindikasikan kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," ujar Bourla dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir CNBC International.
"Dengan berita hari ini kami sudah makin dekat untuk menyediakan vaksin kepada masyarakat di seluruh dunia, dan diharapkan bisa membantu mengakhiri krisis kesehatan dunia," ungkap Bourla.
Kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.
Kabar tersebut memunculkan harapan hidup akan segera kembali normal, roda bisnis perlahan kembali berputar, dan perekonomian segera bangkit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000