Menguat 3 Hari Beruntun, Dolar Singapura Makin Mahal Nih

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 November 2020 12:08
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat lagi melawan rupiah hingga pertengahan perdagangan Jumat (13/11/2020). Dengan demikian, Mata Uang Negeri Merlion menuju penguatan 3 hari beruntun.

Pada pukul 11:38 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.497,07, dolar Singapura menguat 0,2% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya di awal perdagangan, dolar Singapura sempat menyentuh level Rp 10.518,71/SG$ atau menguat 0,4%.

Euforia kemenangan Joseph 'Joe' Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) serta vaksin virus corona dari Pfizer sepertinya mulai memudar, yang membuat rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking), dan dolar Singapura berhasil menguat.

Kedua faktor tersebut sebelumnya membuat rupiah perkasa, dolar Singapura pun tak berdaya. Sebelum menguat sejak 2 hari lalu, dolar Singapura merosot 2,8% dalam 4 hari perdagangan dan menyentuh level terendah 4 bulan.

Kemenangan Joe Biden dan vaksin Pfizer membuat aliran investasi mengalir deras ke Indonesia.

Kemenangan Biden dianggap menguntungkan negara-negara emerging market seperti Indonesia, sebab perang dagang AS-China kemungkinan akan berakhir atau setidaknya tidak memburuk. Selain itu, stimulus fiskal juga akan lebih besar ketimbang yang akan digelontorkan lawannya petahana Donald Trump dan Partai Republik.

Sementara itu, vaksin Pfizer memberikan harapan hidup akan segara normal kembali, dan pelaku pasar pun semakin ceria.

Saat sentimen pelaku pasar membaik, maka aliran investasi akan ditujukan ke negara-negara emerging market dengan imbal hasil tinggi, seperti Indonesia.

Data Bank Indonesia menunjukkan pada periode 2-5 November 2020, transaksi nonresiden di pasar keuangan domestik membukukan beli neto Rp3,81 triliun. Rinciannya, beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 60 miliar.

Sementara data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan sepanjang pekan lalu, investor asing melakukan aksi beli (net buy) sebesar Rp 1,2 triliun. Sepanjang pekan ini bahkan lebih besar lagi, sekitar 3 triliun masuk ke pasar saham dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular