
Bursa Asia Ditutup Mixed, Nikkei & KOSPI Happy!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas ditutup bervariasi, cenderung melemah pada perdagangan Rabu (11/11/2020) di tengah masih kuatnya sentimen dari kesuksesan vaksin Pfizer yang ampuh hingga 90% tanpa efek samping yang berbahaya.
Tercatat hanya tiga indeks utama Asia yang hari ini ditutup di zona hijau, yakni indeks Nikkei di Jepang yang ditutup meroket 1,78% disusul KOSPI Korea Selatan yang melesat 1,35% dan Straits Times Index (STI) Singapura yang menguat 0,31%.
Sedangkan sisanya ditutup melemah pada hari ini, yaitu indeks Shanghai China yang terkoreksi 0,53% dan Hang Seng di Hong Kong yang terpangkas 0,28%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,86% di level 5.509,51 pada perdagangan hari ini.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebanyak Rp 1,4 triliun di pasar reguler di BEI hari ini dengan nilai transaksi menyentuh Rp 16,4 triliun.
Bursa saham Asia yang ditutup bervariasi di tengah masih kuatnya sentimen dari kesuksesan vaksin Pfizer yang ampuh hingga 90% tanpa efek samping yang berbahaya.
Namun, beberapa indeks mulai berbalik arah ke zona merah karena adanya potensi aksi profit taking, di mana tren penguatannya yang sudah terlalu tinggi membuat investor mulai melakukan aksi tersebut.
Selain itu, beberapa indeks yang terkoreksi juga diakibatkan dari sengketa pemilihan presiden AS yang belum usai hingga hari ini.
Hal ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo yang juga anggota Partai Republik terkini menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump tidak akan mengakui kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Tapi, menurut kepala strategis keuangan Leuthold Group, Jim Paulsen, mayoritas pelaku pasar sudah memasukkan faktor kemenangan Biden ke bursa saham dan mengabaikan protes pemerintahan Trump karena tidak menyertakan bukti adanya masalah pada pemungutan suara.
Sementara itu, di kawasan Asia, hari ini telah dirilis data tingkat pengangguran di Korea Selatan untuk periode Oktober 2020.
Berdasarkan data dari Trading Economics, pengangguran di Negara Gingseng tersebut bertambah menjadi 4,2% dari posisi sebelumnya di September berada di 3,9%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
