
BNI Incar Pertumbuhan Kredit 5% di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2021 akan tumbuh 4-5%, di tengah pemulihan ekonomi nasional yang terus berjalan. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) diproyeksi akan tumbuh 6-7%.
"Kita akan coba positif tahun depan, kredit di kisaran 4-5%. Dana juga sedikit lebih agresif kita punya digital dana bisa tumbuh 6-7%. Saya rasa itu sejalan dengan perkiraan kita bahwa tahun depan agak memasuki era yang positif supaya bisa cepat recovery," ujar Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Royke Tumilaar, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (11/11/2020).
Optimisme tersebut, tutur Royke dibangun karena ekonomi Indonesia sudah mulai pulih. Apalagi Indonesia telah menerbitkan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang diharapkan menjadi penarik investor untuk masuk tanah air.
"Kita ada peluang untuk ekspansi karena uu yang sangat probisnis ini membantu para investor untuk mau melakukan inevstasi jangka panjang di Indonesia," ujarnya.
"Kita (BNI) bisa menjadi salah satu sumber dana mereka dan bisa menjadi pendamping sumber dana investasi di Indonesia. Secara ekonomi bertumbuh perbankan akan punya impact positif," ujarnya.
Sebelumnya, BNI mencetak laba bersih pada periode 9 bulan tahun ini atau per September 2020 mencapai Rp 4,32 triliun, atau turun 63,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,97 triliun.
Berdasarkan paparan kinerja Q3-2020 secara virtual, penurunan laba bersih ini seiring dengan efek dari upaya BNI memperkuat fundamental dalam menghadapi ekonomi di masa mendatang dengan pencadangan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) Q3-20020 berada pada 206,9%, lebih besar dari Q3 2019 sebesar 159,2%.
Adapun hingga akhir September, aset BNI tumbuh 12,5% yoy, mencapai Rp 916,95 triliun.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Cemerlang, BNI Terus Didorong Go Internasional