
Genjot Penyaluran Kredit UMKM, BRI Target Komposisi 85%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memasang target untuk meningkatkan kontribusi penyaluran kredit kepada sektor UMKM menjadi 85%. Hingga September 2020 BRI berhasil mengalokasikan kredit untuk UMKM menjadi 80% dari total penyaluran kreditnya.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan potensi peningkatan porsi kredit UMKM masih besar, salah satu caranya adalah dengan menggaet bisnis-bisnis ultra mikro yang saat ini masih unbankable.
"Ke depan bagaimana sudah capai 80%, saya akan jawab boleh dong kita bikin rencana bisa 85%, nanti atur waktunya kapan," kata Sunarso dalam paparan kinerja kuartal ketiga secara virtual, Rabu (11/11/2020).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pertumbuhan bisnis di segmen UMKM ini ditunjukkan dengan tingginya permintaan kredit ultra mikro dalam masa pandemi ini. Dalam dua bulan terakhir, terjadi permintaan kredit mencapai Rp 5,5 triliun dari 700 ribu nasabah.
Hal ini salah satunya didukung oleh adanya stimulus dari pemerintah, yakni bantuan presiden kepada sektor usaha ini sehingga permintaan kredit ikut meningkat. Kredit jenis ini memiliki plafon maksimal Rp 10 juta.
"Harus temukan sumber pertumbuhan baru, dalam 2 bulan kita sudah kasih kredit ke ultra mikro Rp 5,5 triliun dengan customer lebih dari 700 ribu nasabah. Karena BRI memiliki peran utama di stimulus pemerintah, dari stimulus ada data base besar," jelasnya.
Adapun hingga periode pertumbuhan kredit BRI mencapai 4,86% secara tahunan. Hingga akhir September outstanding kredit di BRI mencapai Rp 935,35 triliun, dari posisi September 2019 lalu yang senilai Rp 891,97 triliun.
Dari total kredit tersebut, sebesar 80,65% merupakan porsi kredit yang diberikan kepada debitur UMKM. Naik dari porsi tahun lalu yang sebesar 78,1%.
Dari sisi kinerja, laba bersih konsolidasi pada 9 bulan pertama tahun ini mencapai Rp 14,12 triliun, atau turun 43% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 24,78 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2020 yang baru dipublikasikan Rabu ini (11/11/2020), laba bersih secara individual Bank BRI pada periode 9 bulan hingga September 2020 itu mencapai Rp 14,05 triliun, juga turun 43,27% dari periode yang sama tahun lalu Rp 24,77 triliun.
Pendapatan bunga bersih serta pendapatan premi secara konsolidasi pada periode tersebut mencapai Rp 53,08 triliun, turun 12,79% dari sebelumnya Rp 60,87 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga bersih mencapai Rp 56,05 triliun, turun 7,8% dari September 2019 yakni Rp 60,8 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Tingkatkan Kolaborasi Antar Lembaga Dukung Penguatan UMKM