
Bursa Asia Bergairah! Nikkei Naik, Straits Times Jawara

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, seiring dari kabar positif terkait vaksin corona. Vaksin besutan kerja sama Pfizer Inc.dengan BioNTech SE. diklaim ampuh menangkal virus corona hingga 90%.
Pada Pukul 11:00 WIB, penguatan tertinggi masih diduduki oleh indeks Straits Times (STI) dari Singapura yang meroket 2,97%, disusul Hang Seng Hong Kong yang menguat 0,72%.
Sedangkan, indeks Nikkei di Jepang menguat 0,41% dan Shanghai Composite China naik 0,12%.
Adapun indeks KOSPI Korea Selatan tercatat melemah -0,27% pada pukul 11:01 WIB.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB terpantau melesat 1,57% ke level 5.440,14.
Bursa saham Asia yang masih bergerak positif karena pelaku pasar Asia merespons dari kabar vaksin hasil kerja sama Pfizer Inc. Amerika Serikat (AS) dengan BioNTech SE. Jerman yang diklaim ampuh menangkal virus corona hingga 90%.
Efektivitas vaksin hingga 90% tentu jadi kabar baik karena sejumlah ahli memperkirakan efektivitas vaksin hanya 75%. Sebelumnya Penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci mengungkapkan vaksin dengan efektivitas minimal 50-60% yang bisa diterima manusia.
Setelah vaksin tersebut sukses dalam proses uji klinis tahap akhir, selanjutnya kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.
Kabar tersebut menambah sentimen positif di global di tengah sentimen terkait kemenangan Biden-Harris pada pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) tahun 2020 yang sampai saat ini masih menjadi sentimen terbesar di global.
"Ketidakpastian pemilihan mulai memudar ... Sekarang kami mendapat dorongan antusiasme investor setelah berita vaksin," kata Michael Antonelli, ahli strategi pasar di Baird di Milwaukee, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/11).
"Semua jenis perusahaan sebelum Covid mendapat efek positif, ini adalah pemenang besar hari ini."
Sementara itu, di kawasan Asia, data ekonomi yang telah dirilis hari ini adalah data transaksi berjalan Jepang periode September 2020.
Berdasarkan data dari Trading Economics, transaksi berjalan Jepang mengalami defisit sebesar ¥ 1,66 triliun atau turun dari sebelumnya sebesar ¥ 2,102 triliun.
Selanjutnya, data ekonomi di kawasan Asia lainnya adalah tingkat inflasi China periode Oktober 2020 dan data indeks harga produsen China periode Oktober 2020,
Melansir dari Trading Economics, inflasi Negeri Panda per Oktober 2020 tercatat sebesar 0,5% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau turun 1,2 poin.
Sedangkan secara bulanan (month-on-month/MoM) inflasi China berada sebesar -0,3% atau turun 0,5 poin dari sebelumnya 0,2%.
Adapun indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) China pada Oktober 2020 tercatat sama seperti periode sebelumnya September 2020, yakni sebesar -2,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
