
'Disuntik' Vaksin Pfizer, Rupiah Jadi Perkasa!

Hari ini, sentimen positif yang menaungi pasar keuangan dunia datang dari perkembangan vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Vaksin yang tengah dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech diklaim mampu menghasilkan tingkat kesuksesan lebih dari 90% untuk melawan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Hasil uji coba kami datang ketika tingkat infeksi menyentuh rekor tertinggi, rumah sakit penuh, dan roda ekonomi sulit bergerak," kata Albert Bourla, CEO Pfizer, seperti dikutip dari Reuters.
"Kabar efektivitas vaksin ini membuat saya tersenyum lebar. Sangat melegakan mendengar kabar bagaimana kemampuan vaksin ini dan vaksin-vaksin lainnya," tambah Peter Horby, Profesor Universitas Oxord, juga dikutip dari Reuters.
"Memang masih ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab, seperti bagaimana tingkat efektivitas vaksin ini terhadap kelompok usia dan etinis tertentu atau seberapa lama imunitas akan terbentuk. Namun yang perlu digarisbawahi, efektivitas vaksin ini lebih dari 90%, yang tentu sangat luar biasa," puji Anthonu Fauci, Direktur US National Institute fof Allergy and Infectiuous Disease, sebagaimana diwartakan Reuters.
Kehadiran vaksin, apalagi dengan tingkat efektivitas yang tinggi, membawa harapan umat manusia akan menang dalam pertempuran melawan virus corona. Ketika virus jahanam ini sudah bisa dijinakkan, maka aktivitas masyarakat akan kembali normal, roda ekonomi bisa berputar seperti dulu lagi.
Harapan akan hidup normal ini membuat pelaku pasar semakin berbunga-bunga. Dini hari tadi, bursa saham New York ditutup menguat tajam di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 2,95% dan S&P 500 melonjak 1,17%.
Gairah di New York berhasil menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke Asia. Pasar keuangan Benua Kuning semarak, warna hijau di mana-mana. Artinya, investor ogah bermain aman dan mencari cuan di aset-aset berisiko di Asia.
Indonesia pun menjadi salah satu tempat arus modal itu hinggap. Hasilnya jelas, rupiah mampu melanjutkan penguatan meski sudah terapresiasi sangat tajam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
