'Disuntik' Vaksin Pfizer, Rupiah Jadi Perkasa!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 November 2020 09:12
Penukaran uang
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasa spot pagi ini. Sentimen positif yang datang bertubi-tubi membuat rupiah nyaman melaju di jalur hijau.

Pada Selasa (10/11/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.000 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,36% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan penguatan 0,99% di hadapan dolar AS di posisi Rp 14.050/US$. Dolar AS sudah di bibir jurang, sedikit lagi masuk ke bawah Rp 14.000.

Rupiah memang sedang menggila. Dalam sebulan terakhir, mata uang Tanah Air mampu menguat 4,26% di hadapan dolar AS.

Meski begitu, rupiah tidak mau berhenti menguat. Pasalnya, situasi dan kondisi memang masih memungkinkan untuk terus terapresiasi.

Sejak pekan lalu, sentimen positif datang dari pemilihan presiden (pilpres) AS. Joseph 'Joe' Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, berhasil memenangkan kontestasi dengan menyingkirkan Donald Trump, petahana yang diusung Partai Republik.

Biden memang 'jagoan' pasar. Biden diharapkan membuat situasi di Washington lebih tenang, setelah empat tahun 'membara' karena kebijakan dan perilaku Trump.

Eks wakil presiden pada masa pemerintahan Barack Obama itu sepertinya akan lebih kalem, tidak meledak-ledak dan doyan cari musuh. Hubungan AS dengan China, Uni Eropa, Meksiko, sampai Kanada yang sempat panas gara-gara perang dagang mungkin akan dipulihkan oleh Biden.

Terpilihnya Biden sebagai presiden Negeri Adidaya membawa angin segar yang membuat pelaku pasar bergairah. Tidak ada istilah bermain aman, arus modal mengalir deras ke aset-aset berisiko, termasuk ke negara berkembang seperti Indonesia. Arus modal ini yang membuat rupiah menguat tajam.

Hari ini, sentimen positif yang menaungi pasar keuangan dunia datang dari perkembangan vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Vaksin yang tengah dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech diklaim mampu menghasilkan tingkat kesuksesan lebih dari 90% untuk melawan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Hasil uji coba kami datang ketika tingkat infeksi menyentuh rekor tertinggi, rumah sakit penuh, dan roda ekonomi sulit bergerak," kata Albert Bourla, CEO Pfizer, seperti dikutip dari Reuters.

"Kabar efektivitas vaksin ini membuat saya tersenyum lebar. Sangat melegakan mendengar kabar bagaimana kemampuan vaksin ini dan vaksin-vaksin lainnya," tambah Peter Horby, Profesor Universitas Oxord, juga dikutip dari Reuters.

"Memang masih ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab, seperti bagaimana tingkat efektivitas vaksin ini terhadap kelompok usia dan etinis tertentu atau seberapa lama imunitas akan terbentuk. Namun yang perlu digarisbawahi, efektivitas vaksin ini lebih dari 90%, yang tentu sangat luar biasa," puji Anthonu Fauci, Direktur US National Institute fof Allergy and Infectiuous Disease, sebagaimana diwartakan Reuters.

Kehadiran vaksin, apalagi dengan tingkat efektivitas yang tinggi, membawa harapan umat manusia akan menang dalam pertempuran melawan virus corona. Ketika virus jahanam ini sudah bisa dijinakkan, maka aktivitas masyarakat akan kembali normal, roda ekonomi bisa berputar seperti dulu lagi.

Harapan akan hidup normal ini membuat pelaku pasar semakin berbunga-bunga. Dini hari tadi, bursa saham New York ditutup menguat tajam di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 2,95% dan S&P 500 melonjak 1,17%.

Gairah di New York berhasil menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke Asia. Pasar keuangan Benua Kuning semarak, warna hijau di mana-mana. Artinya, investor ogah bermain aman dan mencari cuan di aset-aset berisiko di Asia.

Indonesia pun menjadi salah satu tempat arus modal itu hinggap. Hasilnya jelas, rupiah mampu melanjutkan penguatan meski sudah terapresiasi sangat tajam.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular