Laba Q3 Raksasa Minyak Saudi Aramco Terjun Bebas ke Rp 173 T!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 November 2020 16:27
A Saudi stock market official smiles as he watches the stock market screen displaying Saudi Arabia's state-owned oil company Aramco after the debut of Aramco's initial public offering (IPO) on the Riyadh's stock market in Riyadh, Saudi Arabia, Wednesday, Dec. 11, 2019. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: Saudi Aramco (AP Photo/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco, mengumumkan penurunan laba sebesar 44,6% pada kuartal ketiga 2020. Hal ini dipicu oleh penurunan permintaan minyak akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, seperti dikutip dari AFP pada Selasa (03/11/2020), Aramco mencatatkan laba bersih sekitar US$ 11,79 miliar atau sekitar Rp 173 triliun (asumsi kurs Rp 14.700 per US$) pada kuartal ketiga 2020.

Capaian laba ini turun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 21,3 miliar atau sekitar Rp 313 triliun.

"Laba bersih pada kuartal ketiga 2020 adalah 44,21 miliar riyal Saudi atau sekitar US$ 11,79 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 21,3 miliar," sebut Aramco seperti dikutip dari AFP, Selasa (03/11/2020).

Sedangkan untuk capaian laba selama sembilan bulan periode Januari-September 2020 anjlok lebih dalam yakni turun 48,6% menjadi US$ 35,02 miliar.

Hasil tersebut mengkonfirmasi bahwa pandemi Covid-19 telah membuat pasar minyak dunia menjadi suram karena penguncian wilayah atau lockdown di beberapa negara menghancurkan permintaan global terhadap minyak mentah.

Meski begitu, performa Aramco pada Juli hingga September 2020 ini lebih baik dibanding kuartal kedua. Pada kuartal kedua 2020 Saudi Aramco hanya mendulang laba bersih sebesar US$ 6,57 miliar atau sekitar Rp 96,6 triliun.

"Kami melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi pada kuartal ketiga 2020 karena membaiknya aktivitas ekonomi, meskipun masih banyak hambatan yang dihadapi pasar energi global," kata CEO Saudi Aramco Amin Nasser dalam sebuah pernyataan.

Nasser menambahkan, "Kami terus disiplin dan melakukan pendekatan fleksibel dalam mengalokasikan modal dalam menghadapi situasi pasar yang volatil. Kami yakin kesanggupan Aramco untuk melalui masa-masa yang penuh dengan tantangan ini dan tetap bisa mewujudkan tujuan kami."

Nasser mengungkapkan bahwa Aramco akan tetap membagikan dividen sebesar US$ 18,75 miliar kepada pemegang saham untuk kuartal ketiga ini, jauh lebih besar dari labanya.

Aramco mendaftar pada Bursa Saham Saudi pada 2017 yang menjadikannya sebagai IPO terbesar di dunia, menghasilkan US$ 29,4 miliar untuk setiap 1,7% sahamnya. Raksasa energi itu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi gelombang pandemi berikutnya yang akan mempengaruhi permintaan minyak dunia.

Saudi Arabia, negara pengekspor minyak terbesar dunia, sangat terpukul akibat anjloknya harga minyak dan turunnya produksi minyak mentah.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saudi Aramco Dirudal, Harga Minyak Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular