
Rupiah Melesat 1,5% di Oktober, tapi Raja Asia Jatuh ke .....

Won berhasil menjadi mata uang terbaik di Asia bulan Oktober setelah perekonomiannya berhasil bangkit dari keterpurukan.
Bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BoK) pada 27 Oktober lalu melaporkan produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2020 berkontraksi (tumbuh negatif) 1,3% year-on-year (YoY) setelah mengalami kontraksi 2,7% (YoY) pada periode 3 bulan sebelumnya. Itu artinya, Korea Selatan mengalami sah mengalami resesi.
Secara umum, suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika PDB mengalami kontraksi 2 kuartal beruntun secara tahunan (YoY). Sementara jika kontraksi terjadi secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ), maka dikatakan mengalami resesi teknikal.
Nah, negara dengan nilai ekonomi terbesar ke-4 di Asia ini justru sudah lepas dari resesi teknikal.
BoK melaporkan PDB tumbuh 1,9% QoQ. Pertumbuhan tersebut lebih baik dari proyeksi Reuters sebesar 1,7%. Sementara di kuartal II-2020 lalu terkontraksi 3,2% QoQ terdalam sejak 2008, dan di 3 bulan pertama tahun ini minus 1,3% QoQ.
Korea Selatan menjadi salah satu negara yang sukses meredam penyebaran penyakit virus corona (Covid-19). Meski sempat mengalami lonjakan pada bulan Agustus lalu, tetapi sekali lagi berhasil diredam.
Melansir data Worldometer, per hari ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Korsel hanya 1.869 kasus.
Keberhasilan meredam penyebaran virus corona juga diikuti dengan kemampuan memulihkan perekonomian dengan cepat melalui stimulus moneter dan fiskal. BoK memangkas suku bunga acuannya hingga 0,5%, sementara Pemerintah Seoul menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 274,83 miliar.
Alex Holmes, ekonom di Capital Economics, memprediksi perekonomian Korsel sepanjang tahun ini akan mengalami kontraksi 1%, tetapi akan menjadi salah satu yang terbaik dunia di tahun ini.
"Meski ini (kontraksi ekonomi 1%) menjadi yang terburuk sejak 1998, tetapi itu tetap membuat Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbaik di dunia tahun ini," kata Holmes, sebagaimana dilansir ABS CBN News, Selasa (27/10/2020).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]