Induk Usaha Properti James Riady Rugi Rp 2,3 T di Q3-2020

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 November 2020 13:52
Lippo Karawaci
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,34 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Kerugian tersebut lebih dalam dari periode sama tahun lalu Rp 1,72 triliun.

Sampai dengan September, tercatat pendapatan emiten bersandi LPKR ini hanya naik 0,24% secara tahunan menjadi Rp 8,58 triliun dari sebelumnya Rp 8,56 triliun.

Secara rinci, pendapatan ini disokong dari beberapa segmen usaha, yakni, real estate development yang meningkat dari Rp 1,62 triliun menjadi Rp 2,36 triliun. Di segmen ini, penjualan apartemen, rumah hunian dan rumah toko memberikan andil yang terbesar, yakni Rp 1,37 triliun dan Rp 482,78 miliar.

Selanjutnya, pendapatan dari real estate management & services sebesar Rp 6,14 triliun, turun dari tahun lalu Rp 6,84 triliun. Di segmen ini, pendapatan dari sektor kesehatan terutama pasien rawat inap, jasa penunjang medin dan jasa tenaga ahli memberikan andil sebesar Rp 1,05 triliun terhadap pendapatan perseroan, turun dari tahun lalu Rp 1,12 triliun.

Sedangkan, pendapatan dari pasien rawat jalan, jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli meningkat menjadi Rp 1,44 triliun dari sebelumnya Rp 1,29 triliun.

Pendapatan lainnya juga dikontribusi dari asset enhancement sebesar Rp 261,21 miliar dan jasa manajemen yang turun menjadi Rp 65,54 miliar dari sebelumnya Rp 92,80 miliar.

Sementara itu, beban pokok pendapatan LPKR turun 0,24% menjadi Rp 5,26 triliun dari Rp 5,27 triliun. Dengan demikian, laba bruto LPKR adalah senilai Rp 3,22 triliun, sedikit lebih baik dari tahun lalu Rp 3,19 triliun.

Namun, karena beban usaha mengalami peningkatan disertai beban lainnya, maka, pada sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan rugi usaha sebesar Rp 622,88 miliar meski lebih rendah dari rugi usaha Rp 902,41 miliar per September 2019.

Sampai dengan periode September ini, liabilitas Lippo Karawaci tercatat sebesar Rp28,85 triliun per September 2019, naik dari posisi Desember 2019 senilai Rp 20,7 triliun pada akhir 2019. Sementara itu, ekuitas perseroan turun menjadi Rp 31,24 triliun dari akhir Desember Rp 34,37 triliun.

Dengan demikian, total aset perusahaan sampai September ini menjadi sebesar Rp 60,08 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 55,07 triliun.

Lippo Karawaci merupakan induk dari perusahaan properti Grup Lippo. Perseroan telah memperluas portofolio bisnisnya untuk mencakup pembangunan perkotaan, skala perkembangan besar yang terintegrasi, mal ritel, kesehatan, hotel dan rekreasi, serta portofolio fee based income.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan DILD dan LPKR Kompak Melesat, Properti Membaik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular