Jelang Pilpres AS Bursa Asia Merah, Korsel Paling Parah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
30 October 2020 17:15
A woman walks past an electronic board showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) at the Korea Exchange in Seoul, South Korea, March 25, 2019.    REUTERS/Kim Hong-Ji
Foto: Kospi (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup melemah pada perdagangan Jumat (30/10/2020) akhir pekan ini, padahal bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup di zona hijau pada Kamis (29/10/2020) waktu AS.

Tercatat indeks Nikkei Jepang anjlok 1,52%, indeks Shanghai China terkoreksi 1,47% dan indeks STI Singapura terpangkas 1,10%.

Sedangkan indeks yang terkoreksi paling parah ada di KOSPI Korea Selatan yang terjatuh 2,56%, disusul Hang Seng Hong Kong yang ambles sebesar 1,95%.

Pelemahan parah bursa saham Asia dikarenakan investor sedang wait and see atau cenderung berhati-hati berinvestasi di instrumen berisiko jelang pilpres AS pada pekan depan.

Selain itu, bursa saham Asia juga merespons terkait data pertumbuhan ekonomi AS yang kembali resesi, walaupun sudah mulai menunjukan pemulihan ekonomi.

Beralih ke barat, Amerika Serikat (AS) resmi masuk ke jurang resesi. Pasalnya, ekonomi di kuartal III (Q3) secara basis tahunan (yoy) kembali berkontraksi.

Berdasarkan data US Berau of Economic Analysis, AS mencatat ekonomi -2,9%. Sebelumnya di kuartal II (Q2) 2020, ekonomi juga -9%.

Meski begitu, ada kabar baik. Jika melihat data dalam basis kuartalan (qtq), ekonomi AS di Q3 2020 ini menunjukan pertumbuhan signifikan. Di mana ekonomi berekspansi 33,1%.

Padahal di Q2 dalam basis yang sama, ekonom -31,4%. Sementara di Q1 2020, ekonomi -5%.

"Ini adalah ekspansi terbesar yang pernah ada, setelah rekor penurunan di Q2," tulis Trading Economics.

Berdasarkan data Worldometers, AS mencatat penambahan 82.003 kasus baru kemarin. Ini menjadikan kasus corona total menjadi 9.203.240.

Sementara jumlah kasus meninggal baru bertambah 952 orang. Artinya dari awal pandemi masuk, sudah 234.0832 warga AS meninggal karena Covid-19.

Di kawasan Asia sendiri, data ekonomi yang dirilis hari ini adalah data inflasi Jepang periode Oktober 2020, tingkat pengangguran Jepang periode September 2020 dan data penjualan eceran Korea Selatan periode September 2020.

Berdasarkan data dari Trading Economics, inflasi Jepang (Tokyo) periode Oktober 2020 tercatat di -0,3% atau turun dari sebelumnya di 0,2% secara tahunan (yoy). Sedangkan inflasi inti Tokyo periode Oktober 2020 tercatat di -0,5% atau naik dari sebelumnya di -0,2% (yoy).

Sedangkan data tingkat pengangguran di Jepang pada September 2020 masih sama dengan periode sebelumnya, yakni sebesar 3%.

Adapun data penjualan eceran Korea Selatan periode September 2020 secara bulanan (MoM) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya sebesar 3%. Sedangkan secara tahunan (yoy), penjualan eceran Negeri Gingseng tersebut naik menjadi 4,4% dari periode sebelumnya sebesar 0,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular