
Catat! Bursa Asia Merah Lagi, Tak Peduli AS Mulai Pulih

Jakarta, CNBC Indonesia Bursa saham Asia mayoritas dibuka melemah pada perdagangan Jumat (30/10/2020) menghiraukan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang ditutup menguat pada Kamis (29/10/2020) waktu AS, walaupun ekonomi AS resmi masuk resesi.
Tercatat indeks Nikkei di Jepang dibuka melemah 0,14%, Hang Seng di Hong Kong turun 0,21%, STI Singapura terkoreksi 0,41% dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,31%. Sedangkan indeks Shanghai di China dibuka di zona hijau pada hari ini, yakni menguat 0,18%.
Beralih ke barat, Amerika Serikat (AS) resmi masuk ke jurang resesi. Pasalnya, ekonomi di kuartal III (Q3) secara basis tahunan (yoy) kembali berkontraksi.
Berdasarkan data US Berau of Economic Analysis, pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III-2020 terkontraksiĀ 2,9%. Sebelumnya di kuartal II (Q2) 2020, ekonomi juga kontraksi 9%.
Meski begitu, ada kabar baik. Jika melihat data dalam basis kuartalan (qtq), ekonomi AS di Q3 2020 ini menunjukan pertumbuhan signifikan. Di mana ekonomi berekspansi 33,1%.
Padahal di Q2 dalam basis yang sama, ekonom -31,4%. Sementara di Q1 2020, ekonomi -5%.
"Ini adalah ekspansi terbesar yang pernah ada, setelah rekor penurunan di Q2," tulis Trading Economics.
Berdasarkan data Worldometers, AS mencatat penambahan 82.003 kasus baru kemarin. Ini menjadikan kasus corona total menjadi 9.203.240.
Sementara jumlah kasus meninggal baru bertambah 952 orang. Artinya dari awal pandemi masuk, sudah 234.0832 warga AS meninggal karena Covid-19.
Di kawasan Asia sendiri, data ekonomi yang dirilis hari ini adalah data inflasi Jepang periode Oktober 2020, tingkat pengangguran Jepang periode September 2020 dan data penjualan eceran Korea Selatan periode September 2020.
Berdasarkan data dari Trading Economics, inflasi Jepang (Tokyo) periode Oktober 2020 tercatat di -0,3% atau turun dari sebelumnya di 0,2% secara tahunan (yoy). Sedangkan inflasi inti Tokyo periode Oktober 2020 tercatat di -0,5% atau naik dari sebelumnya di -0,2% (yoy).
Sedangkan data tingkat pengangguran di Jepang pada September 2020 masih sama dengan periode sebelumnya, yakni sebesar 3%.
Adapun data penjualan eceran Korea Selatan periode September 2020 secara bulanan (MoM) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya sebesar 3%. Sedangkan secara tahunan (yoy), penjualan eceran Negeri Gingseng tersebut naik menjadi 4,4% dari periode sebelumnya sebesar 0,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
