Berat! Laba Bank Danamon Q3 Turun 42,8% jadi Rp 1,48 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 October 2020 15:35
Bank Danamon (dok. Bank Danamon)
Foto: Bank Danamon (dok. Bank Danamon)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan penurunan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 42,8% menjadi Rp 1,48 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Pada kuartal III-2019, Bank Danamon tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp 2,59 triliun.

Direktur Utama Bank Danamon, Yasushi Itagaki mengatakan, pertumbuhan laba pada kuartal ketiga ini disokong pendapatan nonbunga dan perbaikan kualitas aset. Kontribusi pendapatan komisi atau fee income mencapai sebesar Rp 2,58 triliun. Angka ini didukung oleh pertumbuhan dari bancassurance sebesar 23% dan keuntungan kegiatan treasuri melalui perdagangan marketable securities dan valuta asing yang tumbuh 109%.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) pada tingkat 3,2% atau membaik 90 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya. Bank Danamon pada saat yang sama membantu nasabah yang terkena dampak COVID-19 melalui restrukturisasi kredit. Sedangkan, biaya kredit atau cost of credit juga membaik 54% secara kuartalan.

"Pada kuartal ketiga tahun 2020, kinerja keuangan kami menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini menggarisbawahi kemampuan Bank untuk menghadapi iklim usaha yang menantang di tahun 2020. Selain pertumbuhan pada laba kuartalan, kami juga mampu mengelola NPL serta menyediakan biaya pencadangan yang lebih kuat," kata Yasushi Itagaki dalam siaran persnya, dikutip CNBC Indonesia di laman resmi perusahaan, Rabu (28/10/2020).

Itagaki melanjutkan, kredit di segmen enterprise banking terus berekspansi dengan pertumbuhan sebesar 26% dibandingkan setahun yang lalu. Pendanaan melanjutkan tren penguatan di mana giro dan tabungan (current account and savings account/CASA) tumbuh 13% secara setahunan. Pertumbuhan ini membawa rasio CASA pada tingkat yang sehat yaitu 51,5%.

Sedangkan, penyaluran kredit di segmen enterprise banking yang terdiri dari segmen perbankan korporasi, perbankan komersial dan institusi keuangan atau EB & FI naik 26% dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 53,1 triliun, pertumbuhan ini didukung oleh kolaborasi dengan MUFG. Segmen perbankan usaha kecil menengah (UKM) dan kredit kepada segmen consumer masing-masing berada pada Rp 25,8 triliun dan Rp 11,6 triliun pada akhir September 2020.

Adapun, untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance mencatat pembiayaan total sebesar Rp 45,7 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, di tengah perlambatan pada industri otomotif. Total portofolio kredit dan trade finance tercatat sebesar Rp 137,9 triliun pada akhir September 2020.

Dijelaskan Itagaki, rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) masih cukup kuat sebagai bank BUKU IV. CAR perseroan secara konsolidasian tercatat 24,9 % pada akhir September 2020 di mana modal tier-1 berada pada Rp 38,4 triliun.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Berguguran, Danamon (BDMN) Paling Boncos!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular