Internasional

Rekor! Ant Group Raih Dana IPO Rp 506 T, Jack Ma Kian Tajir

Market - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 October 2020 13:25
Jokowi-Jack Ma di China Foto: Jokowi-Jack Ma di China (China Daily/via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jack Ma, bekas guru bahasa Inggris yang menjadi salah satu pendiri dan mantan Kepala Eksekutif Alibaba Group Holding Ltd. siap menjadi orang terkaya ke-11 di dunia.

Hal ini bakal terjadi setelah Ant Group Co., anak usaha Alibaba, menetapkan harga dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang akan mencetak rekor IPO terbesar dalam sejarah pasar modal dunia.

Bloomberg Billionaires Index melaporkan Ma kini memiliki saham Ant sebesar 8,8%, artinya porsi saham tersebut bernilai mencapai US$ 27,4 miliar atau Rp 403 triliun (kurs Rp 14.700/US$), berdasarkan harga saham perdana di Bursa Hong Kong dan Shanghai.

Berdasarkan dokumen yang disampaikan kepada regulator, Ant akan melakukan dual listing alias mencatatkan saham perdana di dua bursa sekaligus yakni Hong Kong dan Shanghai.

Harga perdana Ant di Hong Kong yakni 80 dolar Hong Kong atau US$ 10,32/saham, sementara di Shanghai yakni 68,8 yuan atau US$ 10,26/saham.

Kode perdagangan saham Ant di Hong Kong yakni '6688: HK' dan di papan STAR Market (papan khusus perusahaan teknologi di Bursa Shanghai) saham Ant diperdagangkan dengan kode '688688: SH'. Ant akan tercatat di dua bursa itu pada 5 November mendatang.

Dengan demikian, berarti IPO Ant akan menghasilkan dana senilai US$ 34,4 miliar atau Rp 506 triliun dan nilai kapitalisasi perusahaan lebih dari US$ 310 miliar.

Ini menjadi rekor IPO terbesar karena rekor sebelumnya dipegang oleh perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, yang mengumpulkan US$ 29,4 miliar ketika menerbitkan saham di bursa Riyadh Desember tahun lalu.

Dengan harga perdana yang sudah ditetapkan itu, maka akan membuat kekayaan pria berusia 56 tahun itu menjadi US$ 71,1 miliar atau Rp 1.045 triliun, melebihi kekayaan Larry Ellison (Oracle Corp.), Francoise Bettencourt Meyers (pewaris L'Oreal SA), dan anggota individu Waltons, yang keluarganya memiliki Walmart Inc.

Tercatatnya saham perdana Ant Group juga berpotensi meningkatkan kekayaan sekelompok investor dan karyawan perusahaan.

Ant juga telah memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk saham sejak 2014 dan setidaknya 18 orang lainnya telah menjadi miliarder dari IPO ini.

Direktur Ant Group, Lucy Peng adalah pemilik saham individu Ant terbesar setelah Ma dan memiliki US$ 5,2 miliar saham. Sementara kepemilikan Pimpinan Ant Group, Eric Jing bernilai US$ 3,1 miliar.

Selain itu, perusahaan juga dapat mengumpulkan US$ 5,2 miliar lagi jika menggunakan opsi greenshoe (penjatahan berlebih, memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan lebih banyak saham dalam IPO ketika permintaan naik), sehingga nilai pasarnya berpotensi menjadi sekitar US$ 320 miliar.

Hasilnya, nilai Ant akan lebih besar dari JPMorgan Chase & Co. dan empat kali lebih besar dari Goldman Sachs Group Inc.

Pendirian Ant dimulai ketika Alibaba meluncurkan aplikasi pembayaran Alipay pada tahun 2004 sebagai layanan escrow untuk pembeli dan penjual di situs web e-commerce temuan Ma ini.

Pada tahun 2013, Ant diberi kemampuan untuk menabung dan mendapatkan bunga atas saldo yang disimpan di rekening mereka.

Perusahaan kemudian mulai menawarkan kredit kepada bisnis kecil, bercabang dari fokus keuangan konsumennya, dan akhirnya memperluas ke layanan seperti blockchain, komputasi awan, dan kecerdasan buatan.

Sejak ikut mendirikan Alibaba dengan Ma, Lucy Peng menjabat dalam berbagai peran. Dia mendirikan departemen sumber daya manusia Alibaba dan, setelah membantu menciptakan Ant, menjadi CEO hingga Jing mengambil alih pada 2016.

Lalu 2 tahun kemudian, dia menggantikannya sebagai ketua eksekutif perusahaan fintech.

Baik Peng dan Jing adalah anggota Kemitraan Alibaba, grup beranggotakan 36 orang dengan wewenang untuk menentukan bonus tunai tahunan untuk semua anggota manajemen.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Siap-Siap! Ant Group mau Gelar IPO Jumbo


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading