
Internasional
Wall Street 'Kebakaran'! Dow Rekor Buruk, Jeblos 650 Poin
sef, CNBC Indonesia
27 October 2020 06:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street turun tajam di penutupan perdagangan Senin (26/10/2020).
Dow Jones kehilangan 650 poin atau turun 2,3% ke level 27.685,38. Sementara S&P kehilangan 500 poin atau turun 1,9% ke 3.400,97 dan Nasdaq turun 1,6% ke 11.358,94.
Penurunan ini menjadi yang terburuk bagi Dow Jones sejak 3 September. Ini juga penutupan pertama di bawah 28.000 sejak 6 Oktober.
Stimulus AS berjalan lambat meski Ketua DPR dari Partai Demokrat AS, Nancy Pelosi, melihat masih akan ada harapan untuk disetujui. Sejumlah analis melihat hal ini akan sulit terlaksana bahkan hingga selesai pemilu ataupun jika lawan petahanan Donald Trump yakni Joe Biden menang.
Biden harus 'tegang' dengan Senat yang dikuasai Republik. Ini membuat stimulus makin tak jelas arahnya.
Belum lagi rekor kasus corona yang kembali terjadi di AS. Universitas Johns Hopkins menunjukkan kasus virus Corona harian di AS telah meningkat rata-rata 68.767 selama tujuh hari terakhir.
Pada hari Minggu saja, lebih dari 60.000 kasus dilaporkan. Negara itu mengalami lebih dari 83.000 infeksi baru pada hari Jumat dan Sabtu setelah kasus di negara bagian Sun Belt, melampaui rekor sebelumnya sekitar 77.300 kasus pada Juli.
"Bagi saya, ini adalah Fase 2 pandemi," kata Kepala Strategi Makro Aegon Asset Management Frank Rybinski dikutip dari CNBC Internatonal.
"Sampai kita berhasil memberantas virus, ini akan menjadi seperti awan abu-abu di pasar," ujarnya lagi seraya menambahkan perusahaannya telah 'mengurangi risiko' dari portofolionya dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara dalam sebuah catatan, ahli strategi BTIG di AS, Julian Emanuel meramal pasar akan kembali turun lebih rendah dalam waktu dekat. Menurutnya banyak sentimen buruk ke pasar.
"Akan turun lebih rendah dalam waktu dekat ... kekecewaan stimulus ... kebangkitan virus, dan meningkatnya ketidakpastian jelang pemilu," katanya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Strategi Pasar LPL Financial, Ryan Detrick. Menurutnya banyak kekhawatiran di luar.
"Sebagian besar data ekonomi baru-baru ini kuat, tetapi ketika Anda melihat bagian Eropa kembali ke penutupan bergulir, itu mengingatkan kita bahwa pertarungan ini masih jauh dari selesai," katanya.
Saham industri pelayaran dan penerbangan memimpin penurunan. Saham Royal Caribbean turun 9,7%, Norwegian Cruise Line turun 8,5%, United Airlines turun 7% dan American Airlines mundur 6,4%.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!
Most Popular