Dihargai Rp 781, Ustaz Yusuf Mansur Ogah Lepas Saham BRIS

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 October 2020 10:10
Yusuf Mansur/CNBC Indonesia
Foto: Yusuf Mansur/CNBC Indonesia

Secara terpisah, Ustaz kondang, Yusuf Mansur yang juga pendiri Paytren, menegaskan belum akan melepas saham BRIS mengingat horizon investasinya adalah investasi jangka panjang demi pengembangan perbankan syariah.

Komitmen itu disampaikan kendati saham BRIS saat ini mulai mengalami tren turun di tengah sentimen positif merger bank syariah BUMN. Dalam skema merger, BRIS akan menjadi bank survivor dan menerima penggabungan dua bank syariah BUMN lainnya yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNI).

Merger tiga bank syariah pelat merah ini akan efektif pada 1 Februari 2021.

"Harus ada kemauan untuk membersamai industri syariah dan ekonomi umat, yang bukan bicara cash in cash out, bukan chip in chip out, memuaskan diri menjadi pemegang saham dan dapat bagi hasil dari Allah, di dan dari setiap kegiatan dan aktivitas perbankan syariah, entar keberkahan dunia, ngikut," katanya dalam pesan WhatsApp kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/10/2020).

Ustad YM adalah salah satu dari sekian banyak pemegang saham BRISyariah dari investor ritel di bawah 5% sehingga tidak tercatat dalam laporan keuangan BRIS.

Dia mengatakan berkaitan dengan dilusi pemegang saham publik saat bank BRIS efektif merger, Yusuf Mansur menegaskan dilusi menjadi keniscayaan di investasi mana pun.

"Sebenarnya ga ada pilihan. Ke depan pasti dilusi itu keniscayaan. Makanya, jaga niat banget [untuk niat investasi] atau ya mangga [silakan] ditarik, dilepas [jika ingin jangka pendek]," katanya.

"Dilusi, seperti keharusan sebuah perjalanan perbankan, nambah modal terus menerus. Kecuali sudah jadi Bank BUKU 4. Mudah-mudahan kategori merger ini menjadikan bank syariah gabungan ini jadi dan berkelas bank BUKU 4 [bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun]."

Persoalan terdilusi sebagai sebuah sistem, menurutnya sudah terjadi di hampir semua bentuk dan wujud usaha apapun, apalagi termasuk perbankan. Jika demikian, lanjutnya, maka kelak bisa saja umat yang membersamai di awal, bisa zero sahamnya.

"Jika ini yang terjadi, semoga segala keberkahan nawaitu [niat baik karena Allah] berjuang karena Allah, sudah membawa kepada pulang modal dan untung dunia akhirat dari semua pintu rizki, di dan dengan berbagai bentuknya," jelasnya.

Menurut ustaz YM, niat berinvestasi jangan disertai dengan mental mengambil untung sesaat di bank syariah.

"Itu dia... makanya mentalnya jangan mental ambil untung sesaat. Tapi kan yang begini-begini, suka bikin nyesek diri sendiri. diserang sana sini sendiri, diomongin yang engga-engga."

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular