Di Bawah Ringgit Malaysia, Rupiah Terburuk Kedua di Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 October 2020 16:13
Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (23/10/2020). Pelaku pasar melalukan aksi wait and see perkembangan stimulus fiskal di AS.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,07% di Rp 14.650/US$. Setelahnya, rupiah sempat merosot hingga 0,44% ke Rp 14.705/US$. Namun, rupiah bukan tanpa perlawan, sebab sempat menguat 0,07% sebelum kembali melemah 0,07% di Rp 14.650/US$ di penutupan perdagangan.

Rupiah tidak sendirian, ada ringgit Malaysia yang juga melemah melawan dolar AS. Hingga pukul 15:07 WIB, ringgit Malaysia melemah 0,21%, menjadi yang terburuk di Asia, rupiah terburuk kedua, sementara mata uang utama lainnya membukukan penguatan.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.

Isu stimulus fiskal di AS mempengaruhi pasar mata uang di pekan ini. Perundingan antara Nancy Pelosi, Ketua DPR (House of Representatif) Amerika Serikat (AS) dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin yang membahas stimulus tersebut mulai berlangsung sejak awal pekan ini.

Selasa lalu waktu AS, Pelosi mengatakan setelah berbicara dengan Mnuchin dia berharap kesepakatan stimulus corona dapat dicapai pada akhir pekan ini.

Di hari yang sama, hal senada juga ditegaskan Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, yang mengatakan Pelosi dan Mnuchin akan melanjutkan perundingan di hari Rabu, dan berharap melihat adanya beberapa kesepakatan sebelum akhir pekan.

Namun kabar terbaru, stimulus di AS kemungkinan tidak cair hingga pemilu presiden (pilpres) di AS pada 3 November mendatang. Pelosi memberikan sinyal adanya kemajuan perundingan stimulus fiskal kemarin.

"Jika tdak ada kemajuan, saya tidak akan menghabiskan detik sekalipun di dalam perundingan ini. Ini adalah usaha yang serius. Saya percaya kami semua ingin mencapai kesepakatan," kata Pelosi sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (22/10/2020).

Meski demikian Pelosi juga memberikan indikasi stimulus kemungkinan belum akan cair sebelum pemilihan presiden 3 November mendatang. Ia mengatakan butuh waktu untuk menyelesaikan dan menandatangani undang-undang stimulus fiskal, artinya harapan akan cairnya stimulus di pekan ini.

Alhasil para pelaku pasar melakukan aksi wait and see, yang kurang menguntungkan bagi rupiah. Sebab, rupiah saat ini masih terbebani isu resesi.

Resesi sudah pasti terjadi dan menjadi yang pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir, tetapi seberapa besar kontraksi ekonomi yang menjadi misteri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi kuartal III-2020 akan berada di kisaran minus 1% hingga 2,9%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 akan dirilis pada 5 November mendatang, setelah mengalami kontraksi 5,32% di kuartal II-2020.

Rupiah sempat menunjukkan tanda-tanda akan bangkit setelah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan angka realisasi investasi kuartal III-2020 yang akhirnya bertumbuh.

BKPM sebelum tengah hari tadi melaporkan pada kuartal III-2020, total investasi yang masuk ke Tanah Air tercatat Rp 209 triliun. Naik 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode Juli-September 2020 adalah Rp 106,1 triliun, tumbuh 1,1% YoY. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah Rp 102,9 triliun, naik 2,1% YoY.

Pertumbuhan PMA di kuartal III tersebut menjadi yang pertama di tahun ini setelah mengalami kontraksi dalam 2 kuartal beruntun.

"Kita harus selalu optimis dan berpikir positif. Masa kritis realisasi investasi sudah terlewatkan, itu pada kuartal II. Pada kuartal III, realisasi sudah Rp 209 triliun, mencapai 74,8% dari target," kata Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM, dalam jumpa pers hari ini, Jumat (23/10/2020).

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular