Tolong, Dolar AS 'Kesurupan'!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 October 2020 10:23
rupiah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga terdepresiasi di perdagangan pasar spot.

Pada Kamis (22/10/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.697. Rupiah melemah 0,27% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara di pasar spot, rupiah dibuka stagnan di Rp 14.610/US$. Namun dalam hitungan menit, rupiah langsung merah. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.650 di mana mata uang Tanah Air melemah 0,27%.

Tidak cuma rupiah, mayoritas mata uang utama Asia juga merah di hadapan dolar AS. Sejauh ini hanya dolar Taiwan yang bisa menguat, itu pun sangat terbatas.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:04 WIB:

Apa mau dikata, dolar AS memang sedang perkasa seperti orang kerasukan. Tidak hanya di Asia, tetapi juga di level dunia. Pada pukul 09:17 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,18%.

Maklum, mata uang Negeri Paman Sam memang sudah 'teraniaya'. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index anjlok 1,14%. Selama sebulan ke belakang, indeks ini jatuh 1,28%. Dolar AS yang sudah murah kembali diminati oleh pelaku pasar.

Investor memilih memegang dolar AS karena sedang menunggu dua momen penting. Pertama adalah debat calon presiden (capres) AS yang akan dihelat besok pagi waktu Indonesia. Sang petahana Donald Trump (Partai Republik) dan penantang Joseph 'Joe' Biden akan beradu visi-misi untuk enam topik yaitu penanganan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), keluarga, ras, perubahan iklim, keamanan nasional, dan kepemimpinan.

Kedua adalah kepastian soal stimulus fiskal AS, yang katanya bakal gol akhir pekan ini. Masih ada sejumlah perbedaan antara Gedung Putih dengan Kongres, tetapi bukan berarti tidak bisa diselesaikan.

"Memang masih ada sejumlah pendapat yang berbeda. Namun, kami sudah memasuki tahapan negosiasi yang baru, di mana tinggal mengurus masalah teknis bahasa penyampaian," ungkap Mark Meadows, Kepala Staf Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.

Meadows menambahkan, Presiden Trump juga berkenan untuk mencapai kesepakatan. Oleh karena itu, Meadows yakin itu bisa dicapai dalam hitungan hari.

Namun karena belum ada kepastian, pelaku pasar memilih menahan diri. Akibatnya, arus modal asing yang mengalir ke pasar keuangan negara berkembang menjadi seret, termasuk ke Indonesia. Ini yang membikin rupiah susah menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular