
Genjot Inklusi, Bos BRI Beberkan Peluang Gandeng Fintech

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso menyatakan bank dan perusahaan teknologi finansial (tekfin) di saat seperti sekarang ini memiliki peran penting meningkatkan inklusi keuangan. Bukan malah bersaing, justru dalam ekosistem keuangan, keduanya harus bekerja sama.
Hal ini disampaikan Sunarso dalam diskusi bertajuk Digitalisasi Pengelolaan Keuangan Menuju Inklusi Keuangan: Peluang dan Tantangan.
Kerja sama ini misalnya, BRI sebagai bank yang fokus pada pembiayaan UMKM pasti membutuhkan penilaian kelayakan kredit (credit scoring) dari para pelaku UMKM. Pasalnya, kondisi pandemi menyebabkan layanan keuangan konvensional harus beradaptasi dengan cepat menuju digitaliasi karena terbatasnya pertemuan secara fisik.
Dengan bantuan teknologi finansial, maka penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan lebih cepat. Oleh sebab itu, pemerintah juga terus mendorong kerja sama dengan tekfin agar bisa menjangkau nasabah dengan murah, mudah dan cepat yang pada ujungnya juga akan mengerek inklusi keuangan.
"Dengan kolaborasi, kecepatan dan inovasi dengan fintech maka akan menghasilkan pembiayaan yang mudah, murah dan aman. Bank dan fintech seharusnya tidak saling memakan, tapi kerja sama, coopetition," tutur Sunarso secara daring, Rabu (21/10/2020).
Sebagai informasi saja, bank yang fokus pada pembiayaan UMKM ini sampai dengan akhir September 2020 telah merestrukturisasi sebanyak 2,9 juta debitur dengan total pinjaman sebesar Rp 191,50 triliun. Dari jumlah tersebut mayoritas sebesar 87,10% restrukturisasi diberikan kepada debitur UMKM.
Selain restruktrisasi, BRI juga mendapat penempatan dana pemerintah dalam bentuk deposito sebesar Rp 10 triliun pada tahap pertama dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dari dana tersebut BRI sudah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 30 triliun kepada 695 ribu debitur yang terdampak pandemi Covid-19.
Baru-baru ini, bank-bank Himbara juga mendapat penempatan dana tahap kedua sebesar Rp 17,5 triliun. Dari jumlah tersebut, BRI mendapat alokasi dana tambahan sebesar Rp 5 triliun.
Dari dana tambahan itu, sampai dengan 2 Oktober 2020, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 6,3 triliun kepada 169 ribu debitur. BRI juga akan menyinergikan anak usahanya dalam untuk menyalurkan kredit.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tingkatkan Inklusi Keuangan, BRI Kolaborasi dengan Fintech