Thanks Nyonya Pelosi! Rupiah Perkasa Dekati Rp 14.600/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 October 2020 15:48
Ketua DPR Nancy Pelosi dari California. (AP Photo/Andrew Harnik)
Foto: Ketua DPR Nancy Pelosi dari California. (AP Photo/Andrew Harnik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (21/10/2020), melanjutkan kinerja positif Selasa kemarin (20/10).

Sentimen pelaku pasar yang membaik merespons kemungkinan cairnya stimulus fiskal di AS menopang penguatan rupiah.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,14% di Rp 14.630/US$.

Penguatan rupiah terakselerasi hingga 0,35% ke Rp 14.599/US$. Sayangnya, laju penguatan tidak bisa dipertahankan, rupiah mengakhiri perdagangan di level Rp 14.610/US$, menguat 0,27% di pasar spot.

Mayoritas mata uang utama menguat pada hari ini, memberikan gambaran dolar AS sedang lesu. Hingga pukul 15:09 WIB, won Korea Selatan menjadi juara dengan penguatan 0,54%.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.

Stimulus fiskal (seandainya cair) memberikan pukulan ganda bagi dolar AS. Pertama, jumlah uang yang beredar di perekonomian akan meningkat, secara teori nilai tukar dolar menjadi melemah.

Yang kedua, stimulus tersebut membuat sentimen pelaku pasar membaik, perekonomian AS diharapkan bisa segera bangkit. Saat sentimen pelaku pasar membaik, dolar AS yang menyandang status safe haven menjadi tidak menarik.

Nancy Pelosi, Ketua DPR (House of Representatif) sudah memulai perundingan dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin sejak awal pekan lalu.

Pelosi yang berasal dari Partai Demokrat mengatakan setelah berbicara dengan Mnuchin dia berharap kesepakatan stimulus corona dapat dicapai pada akhir pekan ini.

Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, juga mengatakan Pelosi dan Mnuchin akan melanjutkan perundingan di hari Rabu, dan berharap melihat adanya beberapa kesepakatan sebelum akhir pekan.

Meski demikian, masih belum diketahui berada nilai stimulus fiskal tersebut. Partai Demokrat yang menguasai DPR AS mengusulkan US$ 2,2 triliun, yang dianggap terlalu besar oleh Pemerintah AS yang mengusulkan US$ 1,8 triliun.

Kabar baiknya, Presiden Donald Trump, memberikan sinyal akan menyetujui stimulus yang lebih besar ketimbang yang diajukan Partai Demokrat.

"Saya akan menyetujui stimulus yang lebih besar dari diajukan Partai Demokrat," kata Trump, sebagaimana dilansir Investing, Rabu (21/10/2020).

Namun, Trump tentunya mendapat tantangan dari partainya sendiri, Partai Republik, yang bahkan menyatakan proposal stimulus US$ 1,8 miliar Pemerintah AS terlalu besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular