Rupiah Sedang Kuat, Kurs Dolar Singapura Turun ke Rp 10.780

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 October 2020 14:04
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah pada perdagangan Rabu (21/10/2020) melawan rupiah yang sedang kuat merespons sentimen pelaku pasar yang membaik.

Pada pukul 12:40 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.783, dolar Singapura melemah 0,07% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Harapan akan cairnya stimulus fiskal di Amerika Serikat membuat sentimen pelaku pasar membaik hari ini, terlihat dari pergerakan bursa saham Asia yang mayoritas menguat.

Nancy Pelosi, Ketua DPR (House of Representatif) sudah memulai perundingan dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin sejak awal pekan lalu.

Pelosi mengatakan setelah berbicara dengan Mnuchin dia berharap kesepakatan stimulus corona dapat dicapai pada akhir pekan ini.

Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, juga mengatakan Pelosi dan Mnuchin akan melanjutkan perundingan di hari Rabu, dan berharap melihat adanya beberapa kesepakatan sebelum akhir pekan.

Meski demikian, masih belum diketahui berada nilai stimulus fiskal tersebut. Partai Demokrat yang menguasai DPR AS mengusulkan US$ 2,2 triliun, yang dianggap terlalu besar oleh Pemerintah AS yang mengusulkan US$ 1,8 triliun.

Kabar baiknya, Presiden Donald Trump, memberikan sinyal akan menyetujui stimulus yang lebih besar ketimbang yang diajukan Partai Demokrat.

"Saya akan menyetujui stimulus yang lebih besar dari diajukan Partai Demokrat," kata Trump, sebagaimana dilansir Investing, Rabu (21/10/2020).

Namun, Trump tentunya mendapat tantangan dari partainya sendiri, Partai Republik, yang bahkan menyatakan proposal stimulus US$ 1,8 miliar Pemerintah AS terlalu besar.
Di sisi lain, rupiah masih terbebani resesi yang mendatangi Indonesia, sehingga belum mampu menguat tajam melawan dolar Singapura.

Resesi sudah pasti terjadi dan menjadi yang pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir, tetapi seberapa besar kontraksi ekonomi yang menjadi misteri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi kuartal III-2020 akan berada di kisaran minus 1% hingga 2,9%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 akan dirilis pada 5 November mendatang, setelah mengalami kontraksi 5,32% di kuartal II-2020.

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dalam proyeksi terbarunya memperkirakan perekonomian Indonesia akan minus1,5% sepanjang tahun ini. lebih baru dari proyeksi bulan Juni lalu minus 0,3%.

"Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini. Sementara negara seperti India dan Indonesia tengah berjuang untuk membuat pandemi lebih terkendali," tulis laporan IMF.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular