
Begini Rencana Bisnis BRIS Pascamerger, Bidik Pasar Global

Jakarta, CNBC Indonesia - Sesuai dengan rencana penggabungan tiga bank syariah pelat merah, PT BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT BNI Syariah (BNIS) direncanakan akan efektif pada 1 Februari 2021 mendatang.
BRIS akan menjadi bank yang menerima hasil penggabungan (surviving entity). Dalam rangka penggabungan ini maka perusahaan telah melakukan penyesuaian rencana bisnis dengan menargetkan pangsa pasar yang selama ini belum terpenetrasi secara maksimal oleh ketiga bank khususnya dan oleh bank syariah secara umum.
Dalam ringkasan rancangan penggabungan ketiga bank ini pasar yang akan ditargetkan adalah segmen UMKM hingga kelas menengah atas. Selain itu, perusahaan juga akan masuk dalam bisnis wholesale dengan menyasar pasar global.
"Pada tanggal Rancangan Penggabungan ini diterbitkan, pangsa pasar nasabah kelas menengah ke atas merupakan pangsa pasar yang belum terpenetrasi secara maksimal oleh Bank Peserta Penggabungan," tulis ringkasan tersebut, Rabu (21/10/2020).
"Apabila Penggabungan ini terjadi, maka Bank Hasil Penggabungan akan menargetkan nasabah kelas menengah ke atas dengan berbagai macam produk baru yang dapat dihasilkan, khususnya dengan adanya perpaduan teknologi dari Bank Peserta Penggabungan, serta pemilihan produk-produk terbaik yang ada pada saat ini."
Selain itu, banyak sektor bisnis yang saat ini masih belum terpenetrasi oleh perbankan syariah di Indonesia. Sektor tersebut seperti sector agrikultur dan perhutanan, manufaktur dan processing, konstruksi, perdagangan ritel dan besar, pertambangan, property, transportasi, dan akomodasi.
Untuk itu, dengan dukungan permodalan yang lebih kuat setelah merger dilakukan bank ini akan masuk ke sektor-sektor ini.
Selain itu, BRIS juga menargetkan untuk bisa ikut dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar di dalam negeri.
"Dari segi pendanaan, Bank Hasil Penggabungan akan menjadi bank yang lebih stabil dengan kredibilitas yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini akan membuka kesempatan yang lebih luas untuk melakukan penerbitan sukuk atau instrumen berbasis syariah lainnya yang dapat ditawarkan kepada investor lokal maupun global," tulis perusahaan.
Dari segmen bisnis, di segmen ritel bank ini bakal melayani keperluan ibadah haji dan umrah, ZISWAF, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya yang berlandaskan prinsip Syariah.
Sedang di segmen UKM dan Mikro, BRIS berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM secara selektif dengan bersinergi sinergi dengan bank-bank Himbara dan pemerintah.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BSI Ungkap Pendorong Pembiayaan Bisa Tumbuh 16% di Semester I