
Simak 7 Kabar Ini, Biar Ada Panduan untuk Cari Cuan

4. Disuntik Rp 22 T demi Jiwasraya, IFG Life Garap Bisnis Apa?
Manajemen Indonesia Financial Group (IFG), brand baru PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Bahana, menyatakan anak usaha baru yang akan dibentuk, IFG Life, akan menjalankan bisnis pengelolaan polis-polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah selesai direstrukturisasi dan dialihkan ke IFG Life.
Seluruh nasabah Jiwasraya yang melakukan restrukturisasi nantinya akan dialihkan kepada perusahaan baru ini yang rencananya dibentuk pada Desember 2020 ini.
"Ada tiga lini bisnis IFG Life yakni fokus bisnis IFG Life dalam hal layanan proteksi (jiwa dan kesehatan), dana pensiun (DPLK), dan migrasi polis-polis Jiwasraya yang telah selesai direstrukturisasi (oleh pihak Jiwasraya)," tulis manajemen IFG, dalam keterangan resmi, usai konferensi pers virtual, Selasa (20/10/2020).
5. OJK Setop Fit & Proper Test Direksi Bumiputera, Bakal Pidana?
Kabar mengejutkan datang dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya menghentikan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dua direktur AJB Bumiputera 1912.
Adapun dua direktur yang dihentikan proses fit and proper test di OJK adalah Direktur Pemasaran Bumiputera S. Gatot Subagyo dan Direktur Kepatuhan Bumiputera Wirzon Sofyan.
Asisten Direktur Pemasaran Bumiputera Jaka Irwanta mengatakan alasan pemberhentian ini lantaran proses tersebut dinilai tidak sesuai dengan aturan dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang ditetapkan.
PP yang dimaksud yakni PP Nomor 87 tahun 2019 tentang Perusahaan Asuransi Berbentuk Usaha Bersama. Selain itu, penghentian ini lantaran dua nama tersebut ditetapkan oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA) yang tak resmi. Kedua nama tersebut juga memiliki indikasi terlibat dengan pelanggaran hukum pada masa jabatannya sebelumnya.
6. Saat Pandemi, Laba Emiten Jarum Suntik Ini Meroket 475%
Emiten distributor alat kesehatan dan jarum suntik sekali pakai, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 35,47 miliar di September 2020, melesat 475% dari periode September 2019 sebesar Rp 6,17 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, perolehan laba seiring dengan kinerja pos pendapatan yang naik 9,39% menjadi Rp 141,06 miliar dari sebelumnya Rp 128,95 miliar.
Dari pendapatan, pendapatan di atas 10% berasal dari beberapa klien yakni UTD PMI Provinsi DKI Jakarta sebesar 13,11%, PT Dharma Mitra Mitra Abadi 12,28%, dan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 17,46%, dan PT Semesta Medika Indonesia 22,23%.
7. Emiten TP Rachmat & Boy Thohir Siap Rilis Obligasi Rp 9,5 T
Emiten distributor LPG milik pengusaha TP Rachmat dan Garibaldi "Boy" Thohir, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan rencana penerbitan obligasi dalam denominasi dolar AS sebesar US$ 650 juta atau setara Rp 9,55 triliun (kurs Rp 14.700/US$).
Berdasarkan prospektus perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penerbitan obligasi global ini akan dilakukan melalui anak usahanya, PT Panca Amara Utama (PAU).
Rencananya, dana hasil penerbitan obligasi dalam jumlah besar tersebut untuk keperluan pembiayaan kembali (refinancing) seluruh utang PAU kepada International Finance Corporation (IFC) dan modal kerja.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]