Ramai Sentimen Merger Bank Syariah, IHSG Bakal ke Mana?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 October 2020 08:44
Cover/ 3 Bank Syariah Merger/Aristya Rahadian
Foto: Cover/ 3 Bank Syariah Merger

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa kemarin (20/10/20) ditutup di zona merah turun 0,52% di level 5.099,84.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 171 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 9,2 triliun.

Reliance Sekuritas menyebutkan anggota parlemen tetap tidak dapat memperoleh paket bantuan baru untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi terus bernegosiasi dengan Gedung Putih pada kesepakatan mendekati US$ 2 triliun. Senat yang dikendalikan Partai Republik terus memberi isyarat bahwa mereka mendukung RUU sekitar seperempat ukuran itu.

Namun demikian, Nancy menyebutkan bahwa RUU untuk paket stimulus kompromi sedang ditulis saat dia menunggu panggilan telepon penting dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Namun, kesepakatan apa pun mungkin menghadapi tantangan keras di Senat.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen lainnya datang dari Australia, di mana Bank Sentral Australia diperkirakan akan memperpanjang durasi tingkat suku bunga rendah serta menjaga tingkat inflasi secara berkelanjutan sehingga dapat mendorong perbaikan khususnya di bidang ketenagakerjaan.

Beberapa kebijakan moneter akan dilonggarkan untuk mendorong perekonomian, dan menegaskan bahwa saat ini fokus utamanya adalah mengatasi tingkat pengangguran yang mengalami kenaikan.

Risalah Bank Sentral Australia juga memberikan informasi bahwa Dewan Gubernur bank sentral Australia akan memberikan dampak dari pelonggaran yang berkelanjutan terhadap stabilitas keuangan dengan memperkuat neraca ekonomi dan sektor swasta melalui pengurangan kredit macet.

MNC Sekuritas menyebutkan selama IHSG tidak terkoreksi kembali ke bawah 5.067 dan mampu menguat menembus 5.182-5.187, maka diperkirakan saat ini IHSG sedang berada awal wave (v) dari wave [c] dari wave B.

Hal tersebut berarti IHSG akan menguji ke area 5.200-5.250. Namun, apabila IHSG terkoreksi di bawah 5.067, maka IHSG sedang membentuk wave (iv) dalam skenario merah dan level koreksi IHSG kami perkirakan berada pada 5.000-5.050.

Artha Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak melemah. Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas menanti persetujuan Stimulus di Amerika Serikat yang hingga saat ini belum mencapai kesepakatan.

Selain itu pergerakan akan minim sentimen dari data perekonomian.

Dari dalam negeri jumlah kasus Covid-19 secara harian mencatatkan penurunan namun masih harus diwaspadai.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 5.074 dan 5.049 serta resisten (batas atas) di 5.129 dan 5.159.

Satu sentimen pagi ini yang diprediksi bakal direspons pasar ialah kabar terbaru dari perkembangan merger bank syariah BUMN.

Penggabungan tiga bank syariah pelat merah nantinya akan menjadikan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemegang saham mayoritas dari PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), sebagai bank hasil penggabungan (surviving entity) dengan kepemilikan sebesar 51%.

Komposisi pemegang saham pada lainnya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.

Bank yang akan bergabung dengan Bank BRISyariah dalam mega merger bank syariah BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB RI Nyungsep, IHSG Berkibar! Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular