
Gercep! Wamen BUMN Cerita Sepak Terjang BUMN Lawan Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan sejumlah langkah yang secara cepat dan perubahan drastis yang dilakukan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, khususnya demi mengurangi dampak ekonomi bagi perusahaan pelat merah.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memaparkan strategi yang akan diterapkan pada perusahaan pelat merah agar Indonesia bisa bertahan melewati pandemi covid-19.
"Untuk itu BUMN menyusun perubahan strategi karena tentunya kita harus merespons tantangan ini dengan strategi yang tepat. Ada beberapa prioritas kami dalam menghadapi pandemi Covid dan perlambatan ekonomi ini," kata Kartika dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (20/10/2020).
Mantan Dirut Bank Mandiri ini menguraikan, pertama, mengutamakan proteksi Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya, untuk BUMN yang melaksanakan fungsi pelayanan publik, seperti bandara udara, bank dan layanan lainnya.
Ada perubahan pola yang besar dalam dalam layanan masyarakat dampak dari pandemi covid-19.
"Kita berubah secara drastis pola kerja dan pola interaksi degan nasabah sehingga bisa melindungi agar benar-benar melindungi risiko yang lebih kecil untuk terjangkit Covid-19," kata Kartika.
Lalu, tambah Kartika, BUMN berupaya untuk melakukan stabilisasi supply chain yang selama ini lemah, khususnya untuk sektor kesehatan dan farmasi. Kementerian BUMN melakukan perbaikan agar bisa memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat.
"Yang pertama di sektor kesehatan lalu di sisi farmasi dan kesehatannya kita melakukan perbaikan yang signifikan. Farmasi di situ ada Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma."
"Serta di kesehatan kita integrasikan rumah sakit yang ada di BUMN menjadi satu holding sehingga kita bisa menangani secara koordinasi, meningkatkan kualitas dan kapasitas rumah sakit yang ada di lingkungan BUMN," jelas Kartika.
Lalu di bidang pangan dan logistik, Kementerian BUMN berupaya melakukan pembaruan dari sisi ketersediaan pangan melalui Bulog dan Berdikari (PT Berdikari).
"Kita pastikan pasokan pangan di seluruh wilayah Indonesia tidak mengalami kekurangan. Kita lihat 6-7 bulan Covid-19 ini inflasi tetap menurun dan harga pangan serta ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia tetap terjaga dengan baik," ujar mantan Dirut Mandiri Sekuritas ini.
Di bidang keuangan, Kementerian BUMN melakukan stress test yang diikuti dengan restrukturisasi kredit. Banyak BUMN yang terdampak sangat serius akibat pandemi covid-19.
"Yang sudah banyak kita dengar seperti Garuda yang sudah melakukan restrukturisasi keuangan yang cukup fundamental. Ada juga beberapa perusahaan karya seperti Waskita, Perumnas dan juga harus kita lakukan restrukturisasi karena memang dari sisi pendapatan dari konstruksi dan penjualan properti menurun signifikan terdampak Covid-19," ucap Kartika.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamen Pahala Beberkan BUMN yang Siap Ditawarkan ke SWF