
Asing Masih Keluar, IHSG Tak Kuasa Menahan Tekanan Jual

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (20/10/20) dibuka di zona merah 0,11% di level 5.120,91. Selang 15 menit IHSG masih terkoreksi 0,28% di level 5.112,37 seiring dengan bursa kawasan regional yang terkoreksi.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 43 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1,1 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 10 miliar dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 4 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan beli bersih sebesar Rp 21,5 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy sebesar Rp 20 miliar.
Seiring dengan IHSG bursa di kawasan Benua Kuning juga sedang memerah, Nikkei terkoreksi 0,29%, Shanghai Composite turun 0,31%, dan STI Singapore anjlok 0,44%.
Beralih ke Wall Street, tiga indeks utama di bursa saham New York melemah pada Senin (19/10/2020) awal pekan ini, seiring dari anggota parlemen di Washington yang masih berjuang untuk mencapai kesepakatan stimulus fiskal hingga batas waktunya pada Selasa (20/10/2020).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 1,43% atau 408,78 poin ke level 28.197,53 disusul S&P 500 yang merosot 1,65% atau 56,8 poin ke 3.427,01, dan Nasdaq Composite yang terperosok dalam 1,65% atau 192,68 poin ke 11.478,88.
Ketua DPR Nancy Pelosi pada Minggu bahwa ia akan terus mendorong agar stimulus tersebut bisa tercapai sebelum pemilihan dan Selasa ini adalah batas waktunya. Pelosi dan menteri Keuangan Steve Mnuchin "terus mempersempit perbedaan mereka" dalam percakapan pada Senin dan Pelosi berharap bahwa pada Selasa akan ada "kejelasan" tentang apakah stimulus dimungkinkan sebelum pemilihan 3 November 2020.
Investor khawatir dengan kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat dan terkait hasil suara dari presiden AS, Donald Trump yang hasilnya tidak memuaskan
"Kabar stimulus yang maju-mundur diperparah dengan memburuknya tren kasus virus corona dan ketidakpastian menjelang pemilu tentunya mengkhawatirkan pasar," kata Mona Mahajan, Ahli Strategi Investasi AS, Allianz Global Investors, New York.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000