
Kabar Baik Vaksin Buat Dow Jones, S&P Ditutup Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street Amerika Serikat pada penutupan perdagangan akhir pekan ini menguat seiring dengan adanya perkembangan vaksin Covid-19.
Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,01 menjadi 3.483,81. Begitu juga dengan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,39% menjadi 28.606,31. Namun indeks Nasdaq melemah 0,36% menjadi 11.671,55.
Mengutip dari Reuters, Sabtu (17/10/2020), setelah pengumuman Pfizer Inc dapat mengajukan otorisasi AS untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkannya dengan mitra Jerman BioNTech pada November, saham Pfizer naik 3,8%.
"Dua penggerak pasar tertinggi adalah jadwal vaksin dan optimisme stimulus," kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky, dilansir dari Reuters.
"Kadang-kadang pasar beranggapan bahwa bahkan jika kita mendapatkan vaksin awal tahun depan itu adalah garis waktu yang sangat agresif dan optimis," tambahnya.
Penjualan retail pada September melampaui ekspektasi analis dan sentimen konsumen untuk bulan ini yang secara mengejutkan meningkat, menurut dua laporan ekonomi secara terpisah. Tetapi dengan stimulus sebelumnya telah berjalan dengan sendirinya, prospeknya tidak pasti kecuali pemerintah AS sepakat tentang pemberian baru bantuan fiskal.
"Penting dari data penjualan retail untuk melihat bahwa konsumen tidak hanya tertatih-tatih dalam waktu yang lama, tetapi juga melebihi ekspektasi," tambah Mayfield.
"Saya tidak tahu berapa lama ini dapat berlanjut tanpa stimulus, tetapi sungguh menggembirakan melihat konsumen bertahan cukup baik meskipun ada beberapa ekspektasi yang mengerikan," ungkapnya.
Mengenai stimulus, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada Ketua Parlemen Nancy Pelosi bahwa Presiden Donald Trump akan "mempertimbangkan" dengan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell jika kesepakatan tercapai tentang paket bantuan pandemi baru.
Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy, bagaimana pun, mengatakan dia tidak mengharapkan kesepakatan akan dicapai menjelang pemilihan pada 3 November selama Pelosi terlibat.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, tujuh diantaranya mengakhiri sesi dalam kondisi hitam. Sementara sektor utilitas memiliki persentase keuntungan terbesar, namun sektor energi mengalami kerugian terbesar.
Saham perusahaan jasa minyak Schlumberger NV anjlok 8,8% setelah hasil kuartal ketiga yang masih mencetak kerugian seiring dengan menurunnya harga minyak dan permintaan minyak.
Saham operator kereta api Kansas City Southern merosot 2,7% dan perusahaan transportasi dan logistik J.B. Hunt Transport Services Inc jatuh 9,7% setelah hasil kuartalan perusahaan keluar dan terlihat adanya penurunan permintaan pengiriman.
Indeks Dow Jones Transport, yang dianggap sebagai barometer kesehatan ekonomi, turun 1,3%.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hasil Pemilu Buram, Wall Street Anjlok 1%
