
Wall Street Merah Lagi, Bursa Asia Cuek & Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada pembukaan Jumat (16/10/2020) mayoritas dibuka di zona hijau, setelah beberapa hari sebelumnya, bursa Asia ditutup di zona merah.
Tercatat indeks Nikkei di Jepang dibuka melemah 0,13%, Hang Seng di Hong Kong menguat 0,15%, Shanghai China menguat tipis 0,07%, STI Singapura naik 0,59% dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,13%.
Bursa Asia dibuka di zona hijau menghiraukan bursa saham acuan global, Wall Street yang ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (15/10/2020).
Beralih ke Amerika Serikat, pada perdagangan Kamis (15/10/2020) waktu AS, bursa Wall Street kembali melanjutkan tren pelemahan ditengah buruknya sentimen di AS maupun di global.
Dow Jones turun 0,1% ke 28.494,2. Sementara S&P 500 kehilangan 0,2% ke 3.483,34 dan Nasdaq turun 0,5% ke 11.713,87. Tarik ulur stimulus fiskal masih menjadi sentimen utama.
Ketidakpastian jelang Pemilihan Presiden AS, 3 November nanti. Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan memberi stimulus ke bisnis lebih dari US$ 1,8 miliar.
Namun Menteri Keuangan Steven Mnuchin menegaskan bahwa kesepakatan dengan Demokrat di Kongres akan sulit dilakukan sebelum pemilihan umum.
"Kami benar-benar membutuhkan dukungan bipartisan, kami tidak dapat melakukan ini sendiri, jadi saya akan terus bernegosiasi sampai kami dapat menyelesaikan kesepakatan," kata Mnuchin di CNBC International.
Selanjutnya, melonjaknya kasus corona (Covid-19) di Eropa juga menjadi penyebab bursa global memerah kembali. Benua itu kini memperketat kembali pembatasan.
Perancis memperkuat langkah penguncian untuk membendung virus corona (Covid-19). Negara ini memberlakukan jam malam di 9 kota, termasuk Paris.
Aturan akan mulai berlaku, Sabtu (17/10/2020). Jam malam akan diberlakukan dari pukul 21.00 hingga 06.00 hingga enam minggu.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan langkah lebih ketat untuk menekan pertemuan warga. Ia pun memaksa penduduk menggunakan masker.
"Saya yakin apa yang kami lakukan sekarang akan menentukan bagaimana kami melewati pandemi ini," kata pemimpin itu.
Hal senada juga dilakukan di Spanyol, di mana bar dan restoran akan ditutup di wilayah Catalonia selama 15 hari ke depan. Di Belanda, pemerintah membatasi penjualan alkohol dan membuat aturan baru soal masker.
Di Irlandia, Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin mengumumkan serangkaian pembatasan baru. Termasuk penutupan gerai ritel non-esensial, pusat kebugaran, kolam renang, dan pusat rekreasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
