
Bursa Asia Masih Merah, kok Indeks Shanghai Hijau Sendirian?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia masih bergerak di zona merah pada perdagangan pukul 11:00 WIB, kecuali indeks Shanghai China yang menguat sendirian pada Kamis ini (15/10/2020).
Pada pukul 11:00 WIB, indeks Nikkei Jepang melemah 0,67%, Hang Seng Hong Kong terperosok 1,29%, Shanghai China menguat 0,54%, indeks STI Singapura merosot 0,80% dan KOSPI dari Korea Selatan terdepresiasi 0,76%.
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB melemah 0,44% ke level 5.153,54.
Pada pukul 11.30 WIB, Shanghai menguat 0,10%, sementara bursa Asia lainnya masih merah. IHSG juga ditutup merah 0,59% di level 5.145 di sesi I.
Pada hari ini, China merilis data inflasinya. Tercatat inflasi pada September secara month-on-month (MoM) di angka 0,2%, lebih rendah dari bulan Agustus yang berada di 0,4%.
Sedangkan secara year-on-year (YoY), inflasi China berada di angka 1,7% atau lebih rendah dari September tahun lalu di angka 2,4%.
Pelaku pasar di kawasan Asia juga merespons terkait perkembangan terbaru pembahasan stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS).
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan sepertinya kesepakatan paket stimulus sulit untuk diwujudkan sebelum pemilihan presiden (pilpres) yang akan dihelat awal November mendatang.
"Untuk saat ini saya bisa bilang menyepakati sesuatu sebelum pilpres dan melaksanakannya akan sulit. Namun kami akan terus mencoba untuk mengatasi masalah ini," kata Mnuchin dalam acara Milken Institute Global Conference di Washington, seperti dikutip dari Reuters.
Kemarin, Nancy Pelosi (Ketua House of Representatives, salah satu dari dua kamar yang membentuk Kongres AS) menolak proposal paket stimulus bernilai US$ 1,8 triliun yang diajukan Gedung Putih. Angka tersebut masih di bawah usulan Partai Demokrat yaitu US$ 2,2 triliun.
Drew Hammill, Juru Bicara Pelosi, mengatakan kedua pihak sudah melakukan dialog tetapi belum mencapai kesepakatan. Mnuchin dan Pelosi dijadwalkan kembali berdialog pada Kamis waktu Washington.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
