Vaksin Rupiah: Transaksi Berjalan Diramal Surplus di Q3-2020

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
13 October 2020 19:30
aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yakin transaksi berjalan pada kuartal III-2020 ini akan mengalami surplus. Capaian ini karena ekspor Indonesia yang mengalami perbaikan lebih tinggi dibandingkan impor.

Impor yang lebih rendah ini diakibatkan permintaan domestik yang belum kuat akibat pandemi Covid-19 yang membuat berbagai kegiatan yang membutuhkan barang impor terhenti.

"Transaksi berjalan kuartal III 2020 diprakirakan mencatat surplus," ujar Perry saat pengumuman hasil RDG Oktober, Selasa (13/10/2020).

Menurutnya, perbaikan neraca transaksi berjalan ini juga terlihat dari realisasi neraca perdagangan kuartal III-2020 yang surplusnya relatif lebih besar dibandingkan dengan surplus pada kuartal sebelumnya. Pada Juli-Agustus 2020, neraca perdagangan mencatat surplus US$ 5,57 miliar.

"Dengan prospek surplus neraca transaksi berjalan tersebut dan surplus neraca finansial, secara keseluruhan neraca pembayaran pada kuartal III-2020 diperkirakan mengalami surplus, meskipun terdapat net outflows sebesar US$ 1,24 miliar," jelasnya.

Meski demikian, pada awal Oktober ini, aliran masuk modal asing berangsur membaik sehingga per 9 Oktober 2020 tercatat net inflows sebesar US$ 330 juta.

Kemudian, posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2020 tetap tinggi, yakni US$ 135,2 miliar, setara pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Defisit transaksi berjalan keseluruhan tahun 2020 diperkirakan tetap rendah, di bawah 1,5% dari PDB, sehingga terus mendukung ketahanan sektor eksternal," imbuhnya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular