Bursa Eropa Bergerak ke Jalur Merah di Sesi Awal Perdagangan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 October 2020 14:42
bursa eropa
Foto: reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa mengarah turun pada sesi awal perdagangan Selasa (13/10/2020), karena investor menunggu musim laporan keuangan di Amerika Serikat (AS) sembari memantau data perdagangan China dan perkembangan kasus corona.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa tercatat flat pada pembukaan, dengan indeks saham sektor perjalanan dan tamasya yang anjlok 1% sedangkan indeks sektor utilitas menguat 0,5%.

Setengah jam kemudian, indeks Stoxx 600 turun 2 poin (-0,5%) ke 371,01. Indeks DAX Jerman turun 74,3 poin (-0,6%) ke 13.064,1 dan CAC Prancis surut 31,5 poin (-0,6%) ke 4.947,76. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris melemah 35,8 poin (-0,6%) ke 5.965,6.

Kondisi tersebut terjadi di tengah penantian investor atas kinerja korporasi kuartal I-2020 dan perkembangan pembahasan paket stimulus di AS. Kontrak berjangka di Negeri Sam tertekan tipis jelang musim rilis laporan keuangan yang dimulai pada Selasa.

Beberapa bank melaporkan kinerja mereka termasuk di antaranya JPMorgan Chase, Citigroup dan Delta Air Lines. Kinerja pada kuartal III diperkirakan anjlok signifikan, tetapi pasar berharap akan ada kejutan positif.

Saham sektor teknologi masih akan menjadi fokus pada Selasa, di mana Apple menyiapkan rilis produk ponsel pertamanya yang kompatibel dengan teknologi 5G.

Investor juga mengukur peluang paket stimulus kedua corona dari Washington. Sepanjang pekan ini, Presiden AS Donald Trump menyerukan Kongres untuk menyetujui paket bantuan di masa pandemi senilai US$ 1,8 miliar setelah kebuntuan pembicaraan paket yang lebih besar.

Namun, Ketua DPR Nancy Pelosi dalam suratnya kepada sesama politisi di Washington menilai tawaran tersebut tidak menyediakan cukup manfaat untuk mengatasi persoalan layanan kesehatan di masa pandemi.

Di Asia Pasifik, pasar bergerak mixed menyusul angka ekspor dan impor China yang telah menyentuh rekor tertinggi pada September. Dalam denominasi dolar AS, ekspor China naik 9,9% pada September secara tahunan, atau mendekati ekspektasi pasar sebesar 10% sebagaimana tercermin dari polling Reuters.

Terkait kabar Corona, pelaku pasar mendapat tekanan sentimen dari proses pengembangan vaksin Johnson & Johnson yang dihentikan menyusul adanya gejala sakit yang ditunjukkan oleh partisipan. Dari Eropa, beberapa negara Benua Biru melaporkan angka inflasi sedangkan Jerman merilis hasil survei ZEW terbarunya mengenai sentimen ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular