Konsolidasi BUMN

Merger Bank Syariah BUMN Kuasai 57% Pasar, Bank Lain Gemeter?

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 October 2020 07:10
Cover/ 3 Bank Syariah Merger/Aristya Rahadian
Foto: Cover/ 3 Bank Syariah Merger

Jakarta, CNBC Indonesia - Jagat keuangan dan perbankan Tanah Air, khususnya syariah akan kedatangan pemain baru muka lama. Tiga bank umum syariah anak usaha BUMN yakni PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) resmi menjalani proses merger.

Hal ini tertuang dalam MoU atau Nota Kesepahaman (Conditional Merger Agreement/CMA) antara ketiga bank dan induk usahanya masing-masing yang diteken pada Selasa sore (13/10/2020).

Dalam merger ini, Bank BRISyariah ditetapkan menjadi bank survivor atau entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) dari merger tiga bank syariah BUMN.

"Memperhatikan Perjanjian Penggabungan Bersyarat, setelah penggabungan menjadi efektif, BRIS akan menjadi entitas yang menerima penggabungan, dan pemegang saham BNI Syariah dan pemegang saham BSM, akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan," tulis manajemen BRIS dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (13/10/2020).

Dalam konferensi pers Selasa sore, Ketua Tim Project Management Office (PMO) yang juga Plt Dirut PT Bank mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunardi mengatakan alasan peleburan ini guna meningkatkan core competence masing masing, pun tak kecuali perbankan BUMN.

"Kementerian BUMN berencana gabungkan 3 bank syariah BRIS, BSM, BNIS tujuannya adalah agar Indonesia sebagai negara penduduk Muslim terbesar dunia, 13% populasi Muslim dunia adalah Indonesia jadi harapannya bisa ada bank syariah besar dan daya saing global gak hanya domestik tapi internasional," tegasnya.

Sebenarnya bagaimana prospek peleburan ke tiga bank tersebut?

Apakah nantinya hasil peleburan ketiga bank tersebut hanya menghasilkan institusi finansial yang 'B aja' alias biasa saja, atau merger ketiga bank tersebut akan menghasilkan entitas keuangan powerful?

Berdasarkan data yang diramu Tim Riset CNBC Indonesia, ternyata merger ini akan menghasilkan satu entitas bank syariah baru, yang menurut kabar yang beredar di kalangan para pelaku pasar akan bernama Bank Amanah, dengan total aset sebesar Rp 214 triliun.

Jumlah aset itu berada di posisi ke tujuh di atas PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin yang memiliki total aset sebesar Rp 211 triliun.

Total aset 'Bank Amanah' ini sendiri ini bisa menyebabkan bank-bank syariah lain terlihat kerdil. Sebab dengan aset di angka Rp 214 triliun, maka total aset 'Bank Amanah' ini setara dengan 40,37% total aset seluruh perbankan syariah dan unit usaha syariah (UUS) di Indonesia. Artinya entitas ini memiliki aset hampir separuh dari total aset seluruh pesaingnya.

Bahkan, dalam konferensi pers virtual soal merger ini, Hery Gunardi menjelaskan proyeksi total aset gabungan ketiga bank syariah tersebut akan mencapai angka Rp 390 triliun.

Dengan demikian, tidak hanya di skala lokal, di skala global pun 'Bank Amanah' akan mampu unjuk gigi. Hal ini lantaran bank ini nantinya akan masuk jajaran 10 besar perbankan syariah beraset terbesar di dunia.

Merger bank syariah BUMN ini nantinya akan menduduki peringkat ke 10 perbankan syariah terbesar di dunia dengan total aset US$ 26,44 miliar (kurs 1US$ = Rp 14.750) di atas Bank Rakyat asal Malaysia yang memiliki aset US$ 25,84 miliar mengacu pada data perbankan syariah yang dirilis oleh The Asian Banker.

Tidak hanya memiliki aset jumbo, bank hasil leburan ini juga memiliki total pembiayaan sebesar Rp 165 triliun atau setara dengan 44,99% total pembiayaan seluruh bank syariah dan UUS di Indonesia yang berada di angka Rp 368 triliun.

Apabila mengacu pada target pembiayaan yang disebut Hery yakni di angka Rp 272 triliun, maka total pembiayaan perbankan syariah hasil peleburan ini akan mencapai 57,26% total pembiayaan seluruh bank syariah dan UUS.

Dari sisi dana yang dihimpun juga tidak kalah fantastis yakni Rp 157 triliun yang merupakan 37,33% total dana yang dihimpun oleh seluruh perbankan syariah dan UUS.

Daya tahan bank-bank syariah dalam menghadapi pandemi virus corona juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Berdasarkan laporan keuangan, terpantau ketiga bank yang akan dilebur ini berhasil membukukan keuntungan bersih pada semester I-2020, dengan laba bersih dipimpin oleh BSM yang membukukan keuntungan bersih Rp 720 miliar dengan total laba bersih ketiga bank tersebut sebesar Rp 1,1 triliun.

Singkat cerita, dengan kehadiran 'Bank Amanah' mimpi Menteri BUMN, Erick Thohir untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia bukan hanya isapan jempol belaka lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular