Ada Sinyal Bagus di NDF, Rupiah Bisa Menguat 6 Hari Beruntun?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 October 2020 13:08
Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Senin (12/10/2020), padahal di pembukaan perdagangan menunjukkan kinerja yang menjanjikan. Rupiah pada pekan lalu mencatat penguatan 5 hari beruntun, dan peluang memperpanjang reli tersebut terbuka cukup lebar, apalagi melihat pergerakan pasar non-deliverable forward (NDF).

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan pasar spot di level Rp 14.650/US$, tetapi tidak lama langsung balik melemah 0,1% ke Rp 14.690/US$, dan tertahan di level tersebut hingga pukul 12:00 WIB.

Sepanjang pekan lalu, rupiah mampu membukukan 1,05%. Penguatan tersebut tentunya memicu aksi profit taking, yang membuat kurs rupiah melemah, apalagi saat ini menanti perundingan pembahasan stimulus fiskal di AS. 

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengajukan proposal paket stimulus baru senilai US$ 1,8 triliun.

Namun Kongres sepertinya akan sulit memberi restu. Di sisi kubu oposisi Partai Demokrat, nilai stimulus tersebut terlalu kecil. Demokrat mengusulkan paket stimulus bernilai US$ 2,2 triliun.

Sedangkan di kubu pendukung pemerintah yaitu Partai Republik, paket stimulus US$ 1,8 triliun malah dianggap terlalu besar.

Meski sedang melemah, tetapi pergerakan rupiah di pasar NDF menunjukkan peluang berbalik menguat di akhir perdagangan nanti.

Kurs rupiah NDF pada pukul 11:54 WIB lebih kuat ketimbang beberapa saat setelah pembukaan perdagangan lalu.

Berikut pergerakan rupiah di pasar NDF berdasarkan data Refinitiv. 

PeriodeKurs 9:54 WIBKurs 11:54 WIB
1 PekanRp14.718,30Rp14.707,0
1 BulanRp14.741,00Rp14.729,0
2 BulanRp14.807,60Rp14.796,0
3 BulanRp14.865,30Rp14.853,7
6 BulanRp15.032,70Rp15.016,7
9 BulanRp15.209,60Rp15.194,6
1 TahunRp15.399,50Rp15.388,5
2 TahunRp16.125,00Rp16.115,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot.

Rupiah juga memiliki "kuncian" untuk menguat lagi, yakni Undang-undang Cipta Kerja yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin sore pekan lalu. Sehari setelahnya rupiah langsung menguat 0,75% melawan dolar Singapura.

Tetapi pengesahan UU Ciptaker memicu demonstrasi selama 3 hari di berbagai wilayah di dalam negeri, bahkan berakhir dengan kerusuhan pada Kamis pekan lalu. Hal tersebut membuat efek UU Ciptaker menjadi tidak terlihat.

Kini dengan situasi dalam negeri yang sudah kondusif, rupiah perlahan kembali ke jalur penguatan. UU Ciptaker dianggap mampu mengubah iklim investasi di dalam negeri yang dapat menarik aliran modal masuk ke dalam negeri. Capital inflow tersebut tentunya akan menjadi tenaga bagi rupiah untuk menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular