Internasional

Wall Street 'Girang', Bursa Asia Hijau! Shanghai Melesat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
09 October 2020 08:55
An investor looks at an electronic board showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China July 6, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada perdagangan Jumat (9/10/2020) kompak dibuka menguat, mengikuti bursa saham acuan global, Wall Street yang menguat pada penutupan Kamis (8/10/2020) waktu Amerika Serikat (AS), atau Jumat pagi di Indonesia.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,28%, Hang Seng di Hong Kong naik 0,4%, Shanghai China melesat 1,38% dan STI Singapura terapresiasi 0,15%.

Sedangkan indeks KOSPI Korea Selatan hari ini ditutup karena libur nasional memperingati hari Hangul, Hari Abjad Korea.

Beralih ke Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (8/9/2020), menyusul pertaruhan investor bahwa negosiasi stimulus di Kongres bakal tercapai sebagaimana tersirat dari pernyataan kedua petinggi partai, Republik dan Demokrat.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 122 poin ( 0,4%) ke 28.425,51 dan S&P 500 naik 0,8% ke 3.446,83. Nasdaq naik 0,5% ke 11.420,98.

Reli tersebut terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox pada Kamis pagi mengatakan bahwa pihaknya dan Partai Demokrat telah memulai "pembicaraan yang sangat produktif."

Di sisi lain, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa tidak akan ada stimulus ketengan, yang dikeluarkan khusus untuk membantu industri penerbangan.

Artinya, pembicaraan kedua pihak yang berseteru di Kongres tersebut masih berfokus pada stimulus miliaran dolar yang sempat dihentikan pembicaraannya oleh Trump.

"Meski ada ketakpastian saat ini mengenai negosiasi stimulus fiskal, siapapun yang memenangi pemilihan presiden [pilpres], kita bakal mendapatkan stimulus tambahan," tutur Nancy Davis, Manajer Portofolio Quadratic Capital, sebagaimana dikutip CNBC International.

Di tengah negosiasi stimulus yang maju-mundur, data mingguan klaim pengangguran menunjukkan angka 840.000 atau lebih buruk dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan pengajuan klaim oleh mereka yang baru menganggur bakal mencapai 825.000. Pekan sebelumnya, klaim pengangguran mencapai 837.000.

Namun demikian, risiko virus corona (Covid-19) masih membayang. Demikian juga risiko lambatnya pemulihan ekonomi.

Data Worldometers menyebutkan angka penderita Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 36 juta orang. Di AS, sebanyak 7,7 juta orang teridentifikasi positif Covid-19, dengan lebih dari 216 ribu orang meninggal dunia, sementara yang sembuh nyaris 5 juta orang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mayoritas Libur, Beberapa Bursa Asia Hijau Gaes!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular